Enam belas remaja usia tanggung menuju dewasa duduk saling berhadapan dimeja makan. Diatas meja sudah tersaji banyak makanan dari tempat makan yang berbeda-beda. Mulai dari makanan nusantara seperti nasi goreng, sate, hingga makanan cepat saji andalan banyak orang seperti kentang dan ayam goreng dari gerai berlogo satu huruf berwarna kuning.
Biasanya sebuah perkumpulan yang bising dan rusuh jika bertemu makanan atau tengah mengunyah akan mendadak bisu dan mengunyah dengan tenang, tapi hal itu tampaknya tidak berlaku untuk member KIII. Tidak ada suasana kedamaian bahkan saat mereka tengah makan. Mulut mereka sibuk mengunyah, menelan, lalu berbicara.
"Gue ngerasa kayak udah sebulan ga ketemu kak Beby", Anin menyindir sang kapten grup dan kapten dorm dengan santai sambil mengunyah kentang goreng.
"Kenapa, Nin?", tanya Desy, bingung.
"Abisnya baru ngeliat sekarang, padahal serumah"
Beby tertawa, "Makanya jangan tidur mulu, gue tadi main kok sama yang lain pas sore"
"Engga, kak Beby ga main, dia malah bubarin kita", sela Tasya, membuat member lain yang tau kejadian itu bersorak ke arah Beby.
Tadi sore, saat ChikAra dengan keras dan semangat menyuarakan protes kepada Desy agar permainan selanjutnya bukan mereka yang bermain, Beby keluar kamar setelah seharian tidak menampakkan diri. Bukan hanya Beby, sebelum Beby bergabung, Eli, Jinan, dan Muthe sudah ikut bergabung lebih dulu karena mendengar keriuhan dari lantai bawah. Tapi berbeda dengan Eli, Jinan dan Muthe yang duduk di area meja makan dan menikmati pertengkaran tujuh member di sofa, kedatangan Beby malah membubarkan perkumpulan. Beruntung kehadirannya tidak terjadi saat momen Gracia dan Chika yang tengah menangis.
"Abis udah mau magrib bukannya pada mandi malah duduk jejeran di sofa, udah kayak naik angkot lo pada", Beby membela diri.
"Kak Anin keenakan tidur disebelah ci Shani makanya ga bangun kan?", Muthe mengembalikan ke Anin yang mendadak diam tanpa membalas ucapan Beby.Anin mana tahu jika Beby sempat keluar kamar tadi sore, ia bahkan tidak tau bahwa yang tidak ikut bergabung tadi sore hanya ia, Shani, Aya dan Cristy.
"Ga ada yang bangunin kita sih", Shani bersuara.
"Loh, kirain mau nginep disitu sampe besok", sindir Gracia yang duduk tepat disebalah Shani. Mereka berbagi makanan seperti biasa.
"Serem amat ci Gre",
"Takut"
"Hari pertama udah pisah?"
"Yuk bisa yuk GreShan ribut yuk"
Shani tertawa mendengar semua komentar-komentar spontan dari member lain, "Ketiduran Ge"
"saking nyamannya tidur disebalah aku ya ci makanya ga bangun-bangun", Anin menggoda Shani. Tidak peduli dengn Gracia yang duduk dihadapannya langsung memasang wajah cemberut.
"Besok dikamar aku dong Shan ketidurannya", saut Beby.
"Gimana kalo ci Shani tiap mau tidur ke kamar lain aja, kan udah tuh dikamar satu, besok dikamar tiga, jadi gantian"
"Ga ada ya", Gracia langsung menolak ide yang keluar dari mulut Fia.
"Ci Gre lemah banget, tadi sinis ke ci Shani, giliran ci Shani diperebutin langsung kalah", Tasya menggelengkan kepala.
"Posesif dulu sebelum menyesal kemudian", saut Indy.
"Tadi katanya mau tidur sama Tasya aja Gre karena sebel sama ci Shani?", mulut kompor Desy mulai bekerja.
Shani menoleh ke Gracia, "Emang iya Ge?", tanyanya.
Diujung meja dihadapan mereka, Chika tiba-tiba bersuara setelah menelan nasi gorengnya, "Ci Shani tadi kata ci Gre gapapa ci Shani kalo mau tidur bareng kak Anin, dia ikhlas"
Tawa lima member yang tadi sore bermain meledak seketika mendengar ucapan Chika, "Chikuy kebanyakan main sama Ara nih makanya jadi ngadi-ngadi", protes Gracia gelagapan. Ia menoleh ke Shani sambil menggelengkan kepala, mengatakan bahwa hal itu tidak benar.
Anin sendiri langsung bertepuk tangan heboh mendengar ucapan Chika, "Ok fix kita ShaNin"
"Kalian main apa sih? Aku mau ikut juga tau", ujar Muthe datar. Pertanyaannya mewakili member-member lain yang tidak mengerti pembahasan di meja makan saat ini.
"Iya parah banget main ga ngajak-ngajak", Eli mengubah nadanya menjadi sedikit sedih agar lebih mendramatisir.
"Katanya kita satu tim, tapi kok mainnya pisah-pisah", tambah Aya makin mencoba mendramatisir keadaan.
"Makanya jangan dikamar mulu, ga tau kan pada main apaan tadi", jawab Beby, menghentikan momen drama itu.
Fia menoleh dengan dahi berkerut, "Emang kak Beby tadi tau kita main apa?"
Beby menggeleng dengan santai sambil mengunyah daging sate, membuat para member lain tertawa. "Yang tadi main siapa aja sih? Jelasin dong biar kita bisa mainin malam ini rame-rame"
"Ngga!", ChikAra dan Gracia menolak kompak mendengar ajakan Beby.
Desy, Indy, Tasya, Fia, dan Gita sekali lagi tertawa sendiri karena paham dengan situasi yang terjadi, "Tuh kan mereka doang yang ngerti", Jinan menatap ke lima member itu bergantian.
"Main apa Ge?", tanya Shani ke Gracia disebelahnya, rasa penasarannya sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIII SE-ATAP
FanfictionApa jadinya jika enam belas member tim K3 dipaksa tinggal bersama? Apa jadinya jika enam belas kepribadian, sikap, sifat, pemikiran dan perasaan harus dijadikan satu? Apakah enam belas member ini mempunyai sisi lain diri mereka yang tidak mereka tun...