Weekend pertama member KIII di dorm, diawali hujan yang turun dengan sangat deras sejak subuh tadi. Hawa dingin memenuhi lantai satu, tapi tidak membuat para penghuninya beranjak dan pindah tidur ke kamar. Mereka masih tertumpuk didepan ruang TV dengan susunan yang sama seperti saat mereka menonton semalam. Sebenarnya, jam sudah menunjukkan pukul setengah satu siang, tapi beberapa member masih tertidur lelap, enggan membuka mata.
"Chirsty kamu bosen ga?", Muthe berbisik pelan kepada Christy disebelahnya. Dua orang itu sudah membuka mata sejak jam sebelas, dan hanya bermain hape hingga sekarang.
"Bosen, kamu punya ide?"
"Mau main ujan ga?"
Christy menoleh, "Emang boleh?"
"Emang ga boleh?", Muthe balik bertanya.
"Ga tau, tanya kak Beby dulu kali ya?"
Muthe dan Cristy bangun dari posisi tidur mereka. Dua-duanya melangkah perlahan dan amat hati-hati, takut jika tidak sengaja menginjak member lain yang tidur tanpa jarak."Kak Beby", Muthe jongkok didepan kaki Beby. "Kita boleh main ujan ga?", tanyanya begitu Beby mengalihkan perhatian dari hape.
"Kalian berdua mau main ujan?"
Muthe dan Christy mengangguk. Ada senyum penuh harap dibarengi sorot mata berbinar di wajah mereka.
"Ga takut sakit?"
Muthe dan Christy menggeleng lagi. Sebenarnya mereka bukan tidak takut, tapi belum memikirkan kearah sana.
"Yaudah, tapi ga usah lama-lama ntar masuk angin"
Senyum cerah mengembang di bibir Muthe dan Christy, "Kak Beby ga mau ikut sama kita?", tanya Chisty kemudian.
Beby diam, kepalanya berpikir sejenak, "Ikut aja, kapan lagi Beby Muthe Christy main ujan bareng-bareng di dorm?"
Hanya dengan satu bujukan dari member paling bungsu di KIII, sang kapten Jeketi langsung menurut. Ia menyibak selimut pelan-pelan agar tidak membangunkan Indy juga Desy disebelahnya.
Shani, yang sudah terbangun sejak tadi, mengikuti pergerakan tiga orang itu yang berjalan menuju halaman belakang. Pandangannya lalu beralih ke Gracia yang juga sudah bangun disebelahnya, "Aku tau apa yang kamu pikirin", ucapnya menahan tawa saat mendapati ternyata Gracia tengah menatap kerahnya sambil tersenyum.
Gracia membekap mulut menggunakan sebelah tangan, berusaha menahan tawa mendengar ucapan Shani, "Ayo yuk, kapan lagi main ujan di dorm", ucapnya menirukan bujukan Chisty untuk Beby tadi.
Shani menggeleng, ia membawa masuk Gracia kedalam selimut yang ia kenakan, lalu memeluknya erat, membuat Gracia menjadi berada didalam dua selimut sekaligus, "Ntar kalo sakit gimana?"
"Ga boleh sugesti jelek kayak gitu tau ke diri sendiri"
"Itu namanya mencegah lebih baik daripada mengobati"
Gracia memanyunkan bibir, "Ayo..."
"Ntar sakit, Ge", tolak Shani.
Pembicaraan bisik-bisik GreShan terdengar oleh Eli dan Tasya. Dua orang itu menyibak selimut, "Sama kita aja ci Gre, kita mau main ujan juga nih", ajak Eli.
"bujukin ci Shani dong biar aku boleh main", pinta Gracia.
Shani menoleh ke belakang punggungnya, menatap Eli dan Tasya bergantian, "Ga jadi ci Shani, kita becanda doang ngajakinnya", ucap Tasya langsung,
"Semangat ngebujuki ci Shani, ci Gre", susul Eli.
Eli dan Tasya berjalan menuju halaman belakang, meninggalkan Gracia yang makin manyun, dan Shani yang hampir tertawa. Eli dan Tasya sama-sama ciut saat ditatap datar oleh Shani tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
KIII SE-ATAP
FanfictionApa jadinya jika enam belas member tim K3 dipaksa tinggal bersama? Apa jadinya jika enam belas kepribadian, sikap, sifat, pemikiran dan perasaan harus dijadikan satu? Apakah enam belas member ini mempunyai sisi lain diri mereka yang tidak mereka tun...