Pagi di weekend minggu ini ada sedikit yang berbeda di dorm Keyti. Biasanya para penghuni bangun saat matahari hampir diatas kepala karena semalam begadang hingga subuh, tapi pagi ini saat jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh, semua member sudah berkumpul di lantai bawah, duduk bertumpuk satu sama lain lengkap dengan piyama semalam.
Alasan mereka bisa terbangun secepat ini hanya satu, dorm mereka kedatangan staff yang mengantarkan barang untuk bermain. Tidak hanya mengantar barang, para staff juga melakukan sesuatu yang berhasil mengusir kantuk di wajah member Keytri.
"Kak emang harus segininya ya?" tanya Beby.
Staff yang jumlahnya tiga orang itu tertawa, "Kalo ga pake ginian emang kita bisa tau kalian tetep make tali gimana caranya? Kalian kira kita cenayang?"
Ya, kedatangan para staff tersebut ke dorm Keytri sepagi ini selain mengantar barang untuk bermain adalah untuk memasang CCTV. Padahal tadi malam, saat selesai menelepon Putri mereka semua bersemangat untuk memainkan permainan ini karena yakin tidak akan ada CCTV. Mereka yakin manajemen tidak akan bertindak sejauh itu hanya untuk sebuah permainan semata. Tapi, sekali lagi manajemen mengubah ketidakmungkinan menurut member Keytri menjadi mungkin.
"Biar apa sih Kak bikin permainan seniat ini?" Desy sungguh penasaran apa alasan dibalik adanya permainan ini.
"Kalian kenapa mau setuju buat ikut permainan seniat ini?"
"Karena biar ga bosen," jawab Gracia.
"Sama, kita juga bikin permainan ini biar ga bosen."
Semua member Keytri menganga. Tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.
"Perasaan yang stress karena dikurung kita deh, kenapa staffnya yang sok ngide bikin permainan?" ucap Aya.
Pertanyaan itu hanya dijawab lewat tawa oleh staff.
"Selesai," seorang staff yang sibuk memasang CCTV menuruni tangga. CCTV ini adalah CCTV terakhir. Total ada empat CCTV yang dipasang. Satu di koridor lantai atas, di dinding depan kamar empat, dipasang menghadap ke semua kamar dan tangga. Satu dipasang di ruang kumpul--di dinding belakang televisi, mengarah ke tangga juga area dapur. Satu dipasang di area meja makan--di dinding atas belakang kulkas, dipasang mengarah ke area meja makan, dan pintu menuju halaman belakang. Satu lagi CCTV ini, dipasang di atas pintu masuk, mengarah ke area sofa dan juga area meja makan.
CCTV ini nantinya selain tersambung ke ponsel Putri, juga tersambung ke monitor yang ada di kantor agar kegiatan mereka bisa dipantau selama permainan berlangsung.
"Nah sekarang ini talinya-"
"HA UDAH MULAI NIH?!" Tasya terperanjat, duduknya dia tegakkan, membuat Jinan yang bersandar pada punggungnya ikut terperanjat, "maap," ucapnya menoleh ke belakang.
"Iya, ini ntar kita sebutin nama kalian sepasang-sepasang buat maju kesini ngambil tali."
Semua member saling bertatapan, "Biar kita aja Kak yang bagiin, emang Kakak tau sama siapa kita tidur?" Aya berdiri, berniat mengambil tali putih yang dipegang staff.
"Tau lah,"
Member Keytri terkejut, "Ha?! Kok bisa?" tanya Shani.
"Kan Beby kapan hari pernah ngasih tau ke Putri."
Muthe menggeser tubuhnya agar Beby yang tengah memangku dirinya bisa terkena sasaran tatapan member Keytri. Sepersekian detik Beby menatap heran semua orang, kepalanya berusaha mengingat kapan hal itu dia lakukan, "Yaampun iya!" serunya.
"Dih jadi gimana dong?" tanya Tasya. Semua member Keytri saling melempar tatap satu sama lain, berusaha berkomunikasi tentang apa yang harus mereka lakukan kini. Semua rencana mereka jelas gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIII SE-ATAP
FanfictionApa jadinya jika enam belas member tim K3 dipaksa tinggal bersama? Apa jadinya jika enam belas kepribadian, sikap, sifat, pemikiran dan perasaan harus dijadikan satu? Apakah enam belas member ini mempunyai sisi lain diri mereka yang tidak mereka tun...