"Oke, langsung aja ya. Jadi gue mau nampung saran kalian buat lomba kebersihan kelas minggu depan. Dan juga biayanya nanti diatur sama Nancy, kalo uang kas cukup, kita gak perlu sumbangan."
"Aduh Heejin kayaknya udah siap jadi ibu dari anak-anak kita ya." celetuk Haechan sambil menumpukan dagunya diatas kedua tangannya dan menatap Heejin didepan kelas
"Haechan, lo diem."
"Iya, sayang."
Heejin mengulum senyumnya lalu duduk dikursi guru
"Mleyot lagi." gumam Chaeyeon
Hwang Hyunjin tiba-tiba saja maju dan mengambil spidol dari meja guru lalu menatap Heejin sambil tersenyum
"Mleyot mulu." ucap Hyunjin dan berlalu menulis sesuatu dipapan tulis
"Kita mau ngecat ulang kelas biar estetik. Mau warna apa, sayang?" tanya Hyunjin sambil menatap Heejin
"Apa lo sayang sayang anjir!" balas Heejin ketus
"Ih galak. Ayok silahkan yang punya saran bisa disampaikan."
"Kok jadi lo yang nyuruh?"
"Gue bantuin lo aja, gak suka?"
"Tau deh, terserah."
"Jin, jangan ilfeel please. Gue mau caper doang ke lo."
~
Kini Heejin, Kim Hyunjin, Lua, dan Nancy berkumpul dirumah Sei. Lua yang mengajak untuk membicarakan persiapan lomba dari sekolah mereka
Tapi sepertinya tidak berjalan sesuai rencana karena mereka justru sibuk dengan urusan masing-masing alias ada yang bermain ponsel dan ada yang tidur. Yang tidur ini pasti si tuan rumah yaitu Sei
"Sei, laper." celetuk Lua yang berhasil membangunkan Sei
Sei mengucek matanya dan mencari ponselnya, tidak peduli tangannya sampai menabok kepala Hyunjin
Ia menelepon seseorang dengan mata setengah terbuka
"Halo." ucap Sei dengan suara seraknya
Teman-temannya sampai menoleh ke arah Sei dengan tatapan bingung
"Sekalian, bego. Ntar gue ganti duit lo. Tenang aja."
Hyunjin dan Nancy saling bertukar tatap lalu mengendikkan bahu tanda tidak mengerti
"Cerewet anjing. Gue laporin papi lo pacaran sama Jihan."
"EH EH JANGAN! IYA IYA GUE BELIIN SABAR!"
"Oh, adeknya." gumam Nancy
"5 ya. Dah, makasih sama-sama bye." ucap Sei lalu mematikan teleponnya dan bangun menatap teman-temannya
"Apaan gue nyuruh Haruto beliin makan. Btw, kalian kesini numpang wifi doang?" tanya Sei
"Iya. Gue tiba-tiba gak tau mau ngapain disini." balas Heejin
"Gak papa, temenin gue aja."
"Eh, Heejin. Lo sadar gak sih HwangJin tuh suka ama lo?" tanya Lua kepada Heejin
"Apaan sih kok jadi bahas HwangJin." balas Heejin
"Ya logika aja, Jin. Dia kan anaknya mageran, gak mungkin dia mau bantuin lo nulis-nulis didepan kelas kalo bukan karena lo."
"Lua jadi intel nih yakin gue." celetuk Sei
"Gue serius anjir. Liat gak sih mukanya HwangJin langsung beda gitu pas natap lo?"
"Sama aja." ucap Heejin
"Kayaknya Lua bener deh. Jin, mending lo percaya aja deh. Lo ngarepin apa dari Haechan? Mleyot mulu kerjaan lo tiap hari kalo ama dia." balas Nancy
"Tapi gue sayang Haechan."
"Tapi Haechan gak bakal bisa bareng lo tiap saat. Lo tau kan keadaan Haechan sekarang gimana?" sahut Sei
"Ya makanya gue mau nemenin dia. Gue tau keadaan dia, gue mau jadi moodboster dia."
"Astagaaa sok sok jadi moodboster, ngebahagiain diri sendiri aja gak bisa. Mimpi, kak." celetuk seseorang dari depan pintu yang ternyata adalah Haruto
Sei melempar bantal sofa ke arah Haruto yang untungnya cepat ditangkap oleh laki-laki itu
"Kok ngamuk? Kak, dengerin gue baik-baik ya. Daripada capek-capek jadi moodboster orang, mending bahagiain diri sendiri lah dulu deh. Seorang cewek gak berhak ngebahagiain cowok. note it." ucap Haruto sambil menatap Heejin lumayan lama
"Gue bahkan belum bahagia, gimana bisa bikin Haechan ketawa bareng gue?"
—
KAMU SEDANG MEMBACA
IPS Naik Pangkat
Humor[all 00 line idol] Kata siapa anak IPS isinya murid bodoh, murid malas? Buktinya, anak kelas 11-3 jurusan IPS ini nggak. Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran orang kalau dengar kelas 11-3? Jangan dikira karena mereka kelas terbelakang, merek...