𖥻 030

64 10 0
                                    

"YANGYANG! YANGYANG!" seru Heejin sambil berlari memasuki kelas dan menghampiri tempat Yangyang

"Kenapa, Jin? Kenapa? Napas dulu napas." balas Yangyang sambil menenangkan Heejin

"Udah napas gue. Lo udah baca chat gue semalem kan?" tanya Heejin yang diangguki Yangyang

"Udah, lo tenang dulu ya. Nanti kita kesana, itu anak kalo ngetik gak pernah mikir, jangan panik ya. Dia pasti baik-baik aja."

"Sumpah, Yang. Gue gemeter. Gue takut."

Yangyang mengusap pundak Heejin menenangkannya, "lo tenang aja ya. Dah, lo duduk sana."

Heejin sempat melirik ke arah Hwang Hyunjin dibelakang Yangyang yang direspon senyum tipis

"Kadang kalo liat Heejin ada masalah tuh, hati gue yang sakit gak tau kenapa." bisik Jaemin kepada Jeno

"Sama. Kayak kita tuh punya tanggung jawab buat ngelindungin dia. Jadi gak tega aja kalo dia kenapa-napa." balas Jeno

Shuhua dan Nancy yang tidak sengaja mendengar percakapan dua laki-laki itu lantas berbalik menatapnya

"Kok pikiran kita sama?" tanya Shuhua

"Kalian kan cewek nih, pasti ngerti lah apa yang dirasain sesama cewek." ucap Jeno

"Gue tau banget, Jen. Apalagi ini Heejin, nyeri banget hati gue kalo sampe ada yang bikin dia nangis."

"Walaupun bukan siapa-siapa, tapi kita seperhatian itu ya sama dia." sahut Nancy

"Salah dong. Heejin itu jelas temen kita, orang yang bertanggung jawab atas kita. Tapi kalo lo sama gue itu jelas saling sayang." celetuk Jaemin

Nancy memutar bola matanya malas lalu kembali menghadap depan

"Sempet-sempetnya lo ngegodain dia." ucap Jeno sambil menyenggol Jaemin

"Kapan lagi coba dia mau nengok kebelakang, iya kan?"

"Hadeh hadeh, terserah bucin. Males gue."

"Lo juga ya, dikira gue gak tau lo sama Nakyung tuh gimana."

Jeno memiting leher Jaemin lalu keduanya sama-sama menumpukan kepala diatas meja

Friendship effect part 2










~











Ketika jam istirahat, disaat semua siswa akan berlarian ke kantin untuk makan siang, berbeda dengan beberapa penghuni kelas 11-3 yang memilih untuk tidur. Apakah mereka tidak lapar? tentu tidak, Karena di jam pelajaran pertama mereka sudah makan

Tentu saja karena sedang jam kosong

Mari kita fokus pada Jihoon. Teman sebangkunya yaitu Junkyu sedang pergi ke kantin untuk membeli minuman. Jihoon tadinya bosan, tapi ketika melihat mantan pacar Junkyu alias Gowon ada dikelas, ia lantas menghampiri perempuan itu dan duduk dikursi milik Yeji disebelahnya

Gowon yang menyadari bahwa Jihoon yang duduk disebelahnya lantas bersiap untuk pergi namun untungnya Jihoon sempat menahannya

"Kalo lo kesini buat ngomongin Junkyu doang, gue gak tertarik." ucap Gowon ketus

"Ck, dengerin dulu kek. Gue tau lo benci banget sama Junkyu, tapi lo harus tau satu hal ini. Sesuatu yang dia sembunyiin dari lo."

"Kenapa gue harus tau?"

"Karena ini salah satu alasan Junkyu gak bisa ngelepasin lo. Lo jadi satu-satunya alasan dia buat bertahan hidup."

Gowon mengernyit bingung sambil menoleh ke arah Jihoon, "maksud lo bertahan hidup?"

"Sebenernya Junkyu tuh sakit, lo gak tau kan?"

Gowon kembali menghadap kedepan namun telinganya tetap mendengarkan Jihoon

"Hemofilia. Kalo lo tau betapa bahayanya itu penyakit, lo pasti gak bakalan tega ngebenci dia."

Gowon mencermati ucapan Jihoon sambil memejamkan matanya. Hingga sebuah suara menginterupsinya

"JIHOON GUA TADI KETEMU– AH ANJIR SIKUT GUA NYANGKUT PAKU!" seru Junkyu

Jihoon dan Gowon menjadi orang yang paling panik mendengar Junkyu terluka. Gowon berlari menghampiri Junkyu dan langsung memeluknya, tidak peduli darah dari luka Junkyu mengotori seragamnya

"Eh, Won. Jangan dipeluk ntar seragam lo kotor." ucap Junkyu sambil berusaha menjauhkan Gowon darinya

"BEGO! MAKANYA JANGAN BANYAK TINGKAH! LO KALO LUKA TUH NGEREPOTIN!" seru Gowon yang sepertinya sedang menangis

Junkyu dan Jihoon saling bertukar tatap yang dibalas anggukan pelan oleh Jihoon

IPS Naik PangkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang