𖥻 001

274 43 3
                                    

Disebuah kampung

*maaf, ulang

Disebuah sekolah di ibukota, disalah satu kelas 11-3, bersama 25 siswa dan siswi, terdapat banyak kenangan yang sudah mereka habiskan selama hampir 2 tahun dikelas yang sama

Kelas yang tidak pernah sepi kecuali kedatangan guru killer, para penghuni yang terlalu social butterfly, hingga saudara jauh pun berkumpul disini

Suatu hari, kelas mereka tengah jam kosong. Namun selalu ada satu setan yang mengacaukan waktu bebas mereka

"WEH WEH ANJIR PAK CEYE MAU NGADAIN ULANGAN HABIS INI!" seru Haechan yang baru tiba didepan pintu kelasnya

Renjun yang terkejut hingga hampir terjengkang dari kursi lantas melempar Haechan dengan pulpennya

"Ganggu lu, anjing." ucap Renjun kesal

"Tau ah, Haechan ga asik." sahut Lua

"Haechan ga jelas." sambung Jihoon

Lalu Haechan kena ejek dari teman-temannya

"Eh kok gue yang diejekin? Gue kan ngasi tau doang—"

"Bacot bacot! Sini lo!" panggil Jaemin lalu Haechan menurut dan menghampiri Jaemin

"Duduk sini." titah Jaemin dan menyuruh Haechan berlutut disebelah kursinya tepat dilantai

"Besok besok jangan gitu lagi ya." ucap Jaemin yang diangguki Haechan

"Iya, Jaem."

"Kalo ada ulangan kita harus apa?"

"Kerjasama."

"Pinter. Gak boleh spoi?"

"Ler."

Sementara Yangyang dan Junkyu yang ikut menonton Haechan dieksekusi itu lantas tertawa gelak

"Gausa ketawa lu, Yang. Elu juga, Jun." ucap Haechan sambil menunjuk Yangyang

"Ya lagian lo udah kek dimarain emak lo aja." balas Yangyang ditengah tawanya

"Kapan lagi coba ngeliat Lee Haechan tunduk gini kan? Biasanya kita yang disuruh tunduk sama dia." sambung Junkyu

"Peletnya Jaemin kuat kayaknya." celetuk Nancy

"Iya makanya lo masih sayang kan sama gue?" tanya Jaemin kepada Nancy

"Enak aja."

Setelahnya Haechan bangkit dan berpindah menjadi berdiri disebelah Yangyang lalu ia memiting leher sahabatnya itu

"EH ANJIR HAECHAN GOBLOK LEHER GUA!" seru Yangyang sambil memukuli lengan Haechan

"Udah puas kan lu ngetawain gua?" ucap Haechan

"Waduh, ngamuk. Kabur duluan ah." ucap Junkyu lalu kembali ke tempat duduknya disebelah Jihoon

"Anjir lu, Jun. IYA IYA AMPUN, CHAN. UDAH PUAS KOK GUE, UDAH. EH EH ADA NENG RYUJIN!"

"MANA?!" seru seluruh siswa laki-laki dikelas itu

Benar saja, ada Ryujin, adik kelas mereka lewat didepan kelas mereka. Namun sayangnya Ryujin hanya memberikan senyuman kepada Jisung

"I LOVE YOU, NENG!" seru Jisung sambil membuat bentuk hati diatas kepalanya

"Gak tau diri lo, Sung. Bisa-bisanya dia negur lo doang. Gue sepupunya loh." ucap Haechan keada Jisung

"Eits, tidak bisa, bro. Dia pacar gue."

"Udah dikasi restu, gak tau diri lagi."

"Restu dari lo itu wajib, Chan. Daripada gue putusin tali persaudaraan Seungmin sama abangnya?"

"Ngapain lo bawa-bawa gue, monyet." ucap Seungmin sambil memukul kepala Jisung pelan

"PAK CEYE DATENG!" seru Chaeyeon lalu semuanya kembali ke tempat duduk masing-masing

"Selamat siang, anak-anak. Hari ini kita ulangan dadakan jadi silahkan semua buku disimpan termasuk buku kas ya." ucap pak Ceye memulai jam pelajaran

Terdengar erangan kecewa dari seluruh siswa sedangkan sang guru justru tersenyum puas. Ini adalah permulaan dari semua kejadian membagongkan kelas 11-3

IPS Naik PangkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang