𖥻 034

64 9 0
                                    

Seluruh kelas dikejutkan dengan Nakyung yang datang sambil berlari. Nakyung langsung bersembunyi dibalik punggung Jeno hingga dua perempuan ikut masuk ke kelas itu

"Mana Nakyung?!" tanya salah satunya yang diketahui adalah ibu tiri Nakyung

"Eitss, tenang dulu. Tante ini siapa, kok dateng-dateng ribut nyari Nakyung?" tanya Jihoon

"Gak usah ikut campur kamu. Nakyung keluar!"

Nakyunh yang bersembunyi dibalik punggung lebar Jeno itu melepas genggamannya dari seragam Jeno hendak keluar namun ditahan oleh Jeno

"Masalah apa lagi sih, tante?" tanya Jeno

"Dia itu anak gak tau diri. Udah kemaren seharian gak pulang, tadi pagi baru pulang cuman buat ngambil seragam sekolah sama tas. Seenaknya banget emang dia kira itu rumahnya?"

"Tau tuh, udah kek dia aja yang megang surat rumahnya." sahut perempuan disebelahnya yang diketahui adalah kakak tiri Nakyung yaitu Naeun

"Emangnya kalo Nakyung baru pulang pagi ini kenapa? Mungkin aja dia gak betah dirumah itu karena ada tante." balas Jeno

"Emangnya saya buaya? Takut saya gigit? Nakyung, sini kamu!" ucap ibu tiri Nakyung sambil melambaikan tangannya meminta Nakyung keluar dari persembunyiannya

"Gak usah, Kyung." tahan Jenk

"Oh, kamu berani ngelawan saya hah?"

"Berani, tante. Tante mau nyakitin Nakyung kayak gimana lagi? Saya wakilin yuk. Tante harusnya tau anak perempuan itu gak boleh disakitin."

"Dan kamu juga harusnya tau kalo dia bukan anak saya."

"YAUDAH KALO BUKAN ANAK TANTE GAK USAH DICARIIN DONG! Gitu aja repot." seru Chaeyeon

"GAK USAH IKUT CAMPUR LO!" balas Naeun sambil menunjuk Chaeyeon

Tiba-tiba pak Doyoung masuk ke kelasnya dan meleraikan mereka

"Eh eh tenang yuk tenang. Maaf, bu. Bisa kita bicara sebentar, gak enak kalo diliat anak-anak disini." ucap pak Doyoung kepada ibu Naeun

"Urusan saya sama Nakyung, bukan bapak."

"Tapi Nakyung gak punya urusan sama tante. Jadi sekarang tante silahkan pergi karena kita mau mulai belajar." sahut Jeno

Ibu Naeun berdecak kesal, "awas aja kamu pulang kerumah ya, Nakyung. Semua barang-barang kamu saya taroh diteras. Jangan panggil saya mamah lagi, saya bukan mamah kamu."

Lalu Naeun dan ibunya pergi dari sana setelah membuat keributan. Jeno menghadap Nakyung dibelakangnya sambil memegang kedua pundaknya

"Kamu gak papa kan?" tanya Jeno

Nakyung mengangguk pelan namun air mata terus mengalir di pipinya

"Jeno, tolong Nakyung nya dibawa ke UKS aja biar tenang dulu ya. Nanti saya yang minta izin ke guru kalian." ucap pak Doyoung kepada Jeno

"Pak, saya boleh ikut ya?" tanya Chaeyeon sambil mengangkat tangannya

"Yaudah boleh."

"Permisi, pak." ucap Jeno sambil membawa Nakyung ke UKS

"Ayo, Jaem." ajak Chaeyeon sambil menarik lengan Jaemin menyusul Jeno dan Nakyung

Sementara Nancy hanya menatap kepergian Jaemin dengan tatapan tidak suka

"Semuanya duduk dulu ya. Maaf kalo kejadian tadi mengganggu. Saya tau kalian masih berduka atas kepergian Haechan, dan kejadian tadi malah memperburuk suasana. Saya mewakili Nakyung untuk minta maaf ke kalian ya." ucap pak Doyoung merasa bersalah

"Gak usah, pak. Bapak gak salah, Nakyung juga gak salah, yang salah tuh mak lampir tadi." sahut Jisung

"Udah mah masuk gak salam, marah-marah lagi." sambung Jihoon

"Iya, saya juga mau nyalahin dia tapi dia tetap orang tua Nakyung. By the way, Heejin kemana?"

"Heejin gak masuk, pak. Dia masih syok soal kemaren." jawab Hwang Hyunjin

"Oh, gitu. Kalo gitu kelas ini saya titipin ke kamu ya, Hyunjin."

"Iya, pak. Tenang aja, Jihoon juga bantuin kok."

"Saya bangga sama kalian, solidaritasnya kuat, saling peduli juga. Gak sia-sia saya jadi wali kelas kalian."

"Kita juga sayang bapak." sahut Yeji

IPS Naik PangkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang