Author's Pov
"I-iya?"
"Pinjem PR Lo."
"T-tapi lagi dipake Diva." Nurul terus menundukkan kepalanya tak berani untuk menatap Yonna.
Yonna beralih menatap Diva.
Nurul langsung menoel-noel tangan Diva agar berhenti menulis. "Div kasih Div..." Bisik Nurul.
"Ck." Diva berdecak kesal. Lalu akhirnya menyerahkan buku Nurul pada Yonna.
"Lama!" Yonna langsung merebut buku tersebut dan pergi ke bangkunya. Dia dan dua temannya itu, asyik mencatat PR Nurul.
"Ish! Seenaknya banget sih jadi orang!" Gerutu Diva pelan sembari menyilangkan tangan di dada.
"Uda gak apa-apa. Bagian mana yg belum?" Nurul melihat buku Diva.
"Semuanya juga belummmm...."
"Yaudah yuk kerjain bareng. Biar Lo juga gak kebiasaan nyontek terus. Sekalian gue jelasin cara-caranya."
"Gak salah gue sahabatan sama anak pinter nan baik kayak Lo." Diva tersenyum senang.
Lagi-lagi, Nurul hanya bisa geleng-geleng kepala.
*
"Kuy kantin Rul!" Ajak Diva sembari memasukan alat tulisnya ke dalam tas.
"Iya bentar." Seperti biasa, Nurul selalu mengecek kembali catatan yg baru ia catat tadi. Saat ia melihat catatan B. Indonesia nya, Nurul tak sengaja mendapati tulisan penghinaan.
'Gak jelas tulisan Lo! Jelek! Gak tulisan gak orangnya, sama-sama gak jelas!'
Nurul menghela napas. Ia sudah menduga jika tulisan ini adalah tulisan Yonna. Karena tadi, ia sempat meminjam catatan PR nya.
"Kenapa?" Diva heran melihat raut wajah Nurul yg datar.
"Ah? Gak apa-apa." Nurul segera menutup bukunya dengan cepat.
Gerakan yg tergesa-gesa itu, membuat Diva curiga dan langsung merebut buku Nurul. "Gila kali ya tu orang? Udah dipinjemin, protes pula! Pake coret-coretin buku Lo sama tulisannya yg lebih gak jelas, lagi! Isshh!"
"Udah... Sini bukunya." Nurul mengambil kembali bukunya dan memasukkan ke dalam tas.
"Lo gak kesel apa Rul?! Gue aja liat Lo diginiin terus, rasanya kesel banget! Tu orang gak diajarin sopan santun sama orang tuanya apa gimana sih?!"
Nurul yg tahu bahwa Yonna hidup hanya dengan ART nya pun, hanya bisa tersenyum tipis.
"Kalo gue bisa nih ya, gua bakal unyel-unyel tuh palanya. Habis itu, gua bejek-bejek, jambak-jambak, trus gue gencet pake badan gue yg big ini, biar tau rasa! Atau enggak gua--"
"Div..." Nurul menoel-noel tangan Diva.
"Diem Rul! Gua bakal tendang dia sampe ke kutub selatan, habis itu--"
"Div..."
"Gua bakal lempar dia ke got, biar ditemenin sama tikus got. Trus--"
"Diva ih..."
"Apasi Rul????" Diva menjadi tambah kesal karena Nurul trus menahannya untuk mengata-ngatai Yonna.
Nurul menggerakkan matanya, mengode bahwa ada seseorang yg sedang berdiri di belakang Diva.
Lantas, Diva membalikkan badannya. "Oops..."
"Ngomong apa Lo?! Lo mau apain gue?! Lo berani?! Hah???!!!" Yonna menatap Diva tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am So Pretty
Teen Fiction(Completed) "Pembully suka sama yang dibully? Yang bener aja!" #gxg