Awal awal emang kayak gak rame, tapi bacalah sampe akhir....
Nurul's Pov
"U-um..." Aku benar-benar gugup jika ditatap seperti ini. Tatapan Kak Yonna itu selalu mengintimidasiku.
"Silahkan cendolnya..." Ucap sang tukang cendol.
Kak Yonna menerima gelas cendol itu dan memberikannya padaku. "Minum!"
Dengan ragu, kuterima gelas berisi cendol lalu meminumnya menggunakan sedotan yg tersedia.
Segarnya...
"Jangan serakah!" Kak Yonna langsung merebut cendol dari tanganku dan meminum dari sedotan yg sama.
Aku terkejut. "K-kak Yonna minum lewat situ?"
Ia melirikku, "Kenapa? Lo mau gue minum dari mulut Lo?"
Bibirku langsung terkatup rapat. Kuperhatikan lagi dirinya yg tengah minum itu. "Kak Yonna gak jijik? Sedotannya kan bekas mulut aku."
"Emang mulut Lo kenapa? Lo abis makan kaos kaki?"
"B-bukan gitu... T-tapi kan biasanya Kak Yonna jijik sama aku..."
Lagi dan lagi. Ia menatapku dalam dengan wajah datarnya. "Ini cuma sedotan bekas mulut Lo. Lo gak inget? Bahkan dulu gue cium bibir Lo?"
Aku kembali mengingat malam dimana Kak Yonna mencium bibirku hanya untuk menghilangkan bekas ciuman Kak Arga.
Diam memikirkan itu, membuatku jadi tersipu malu.
Kami lanjut meminum cendol kami dalam diam. Dan setelah itu, kami pun pulang.
*
Yonna's Pov
Nurul. Gadis yg telah membuatku jatuh cinta. Jatuh cinta dengan cara yg aneh.
Jam menunjukan pukul 9 malam. Apakah dia sudah tidur sekarang? Entah mengapa tanganku tergerak untuk mengambil ponsel dan menelepon dirinya.
Oh iya. Sebelum ku tekan tombol untuk menelepon, aku sempat melihat chat pertama yg dia kirimkan.
"Kamu kenapa? Kok akhir-akhir ini gak ada kabar?"
Aku tersenyum kecil membacanya. Apakah dia tidak tahu bahwa saat itu aku telah menyimpan nomornya? Tentu saja aku mendapat nomor dia dari grup kelas.
Entah apa maksud chat itu. Mungkin karena aku hilang kabar dari dunia sosial mediaku.
Sekarang, saatnya aku menelepon dia. Tersambung, tinggal menunggu yg diseberang sana untuk mengangkat telepon dariku ini.
Gak Kenal
"H-halo Kak?"
Aku tersenyum miring. Dia selalu saja gugup saat bicara padaku. Padahal, aku sudah berusaha untuk tidak menakutinya. Mungkin di pikiran dia, aku masihlah Yonna yg menyeramkan dan kejam.
"Lagi apa?"
"B-baca buku."
"Biasa aja kali, gak usah gagap! Gak tidur Lo?"
"B-belum. Maksudnya, belum."
Ingin ku tertawa saat dia meralat ucapannya yg terbata-bata.
"Ada apa Kak?"
"Gak ada. Pengen nelepon doang."
"Oh iya iya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am So Pretty
Novela Juvenil(Completed) "Pembully suka sama yang dibully? Yang bener aja!" #gxg