3. Cough

15.3K 1.6K 180
                                    

Author's Pov

Tok tok!

"Rul... Udah shalat Isya?"

"Udah Bund."

"Lagi apa itu? Gak belajar?"

Nurul yg awalnya tengkurap, langsung duduk dan menghadap Bunda yg berdiri di ambang pintu. "Enggak Bund. Besok kan sabtu. Libur dulu deh belajarnya. Heheheh."

Bunda tersenyum. "Yaudah, gimana kamu aja. Sekarang kamu lagi apa?"

"Ini Bund, lagi nonton tutorial cara buat capcay."

Bunda mengerutkan alisnya bingung. "Kenapa? Kamu mau masak capcay?"

"Hehehe, iya." Nurul cengengesan.

Bunda tertawa kecil. "Yaudah lanjutin. Bunda keluar dulu ya! Jangan kemaleman tidurnya!"

"Iya Bund..."

Bunda pun keluar.

Nurul lanjut menonton video tutorial memasak capcay yg sempat tertunda itu.

"Aduh... Banyak bahan yg gak ada di dapur. Harus beli dong?" Nurul beranjak dari ranjangnya, dan membuka laci nakas.

"Uang di celengan, masih ada gak ya?" Nurul mengambil celengan berbentuk tabung yg bisa dibuka. Lalu ia mengocok celengan tersebut, dan terdengarlah suara beberapa uang dari dalam sana. "Masih ada!"

Lantas, ia membuka celengan yg telah dilakban bagian tutupnya itu. Nurul berprinsip, tidak akan membukanya, sampai celengan tersebut penuh. Tapi baru juga terisi setengah, ia harus membukanya sekarang.

"Semoga, kalo Kak Yonna makan masakan aku terus dia suka, dia jadi bisa lebih baik dikit sama aku. Kata Bunda, kalo kita makan makanan enak pas lagi emosi, pasti mood kita bisa jadi lebih baik." Nurul senyum-senyum sendiri membayangkan Yonna yg memakan masakannya itu.

"Minta temenin Diva ah buat belanja besok!"

Diva

"Kenapa Rul?"

"Besok temenin ke pasar yuk!"

"Lah? Ngapain?"

"Malakin orang! Ya belanja lah Diva...."

"Tumben banget! Biasanya, gak libur, gak sekolah, Lo bakal terus anteng sama buku-buku Lo itu."

"Udah ih jangan banyak ngomong! Pokoknya, besok kita ke pasar! Harus mau! Dadah Diva ndutt!"

"Eh tap--"

Tut!

*

"Udah semua?"

Nurul mengintip ke dalam keresek yg ia jinjing. "Udah! Yuk pulang!"

"Lo kelupaan satu bahan!"

"Hah? Apa? Udah semua ah perasaan."

"Racun! Jangan lupa masukin racun! Lo mau masak buat si Yonna kan?"

"Ih... Jangan lah..."

"Kalo gua jadi Lo, gue gak bakal sia-siain kesempatan ini. Gue kasih racun yg banyak biar dia mampus!"

"Kayaknya kebencian Lo ini udah mendarah daging ya... Hahahaha!"

"Udah sampe ke DNA malah! Ish! Kesel! Lo ngeselin tau gak Rul! Lo ngajak gue keliling pasar taunya cuma buat beli makanan si Yonna itu!"

I Am So PrettyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang