Nurul's Pov
Kalian tau? Dengan melihat foto itu, aku menjadi semakin yakin bahwa aku menyukai Kak Yonna. Buktinya, dadaku terasa sesak, mataku juga berair saat aku melihat Kak Yonna mesra dengan Putri. Apalagi saat di club waktu itu.
Awalnya, aku belum merasa kalau aku menyukai Kak Yonna saat mereka berciuman. Tapi sekarang, aku sudah merasakan dan meyakini hal itu.
Bagaimana bisa tiba-tiba aku menyukai Kak Yonna?
Dulu aku tak pernah tau tentang hidupnya sekalipun. Bahkan saat dia bolos sekolah. Aku tak pernah bertanya padanya atau ingin tahu apa penyebabnya bolos. Aku hanya berusaha untuk tidak dianggap mencampuri urusan orang.
Tapi kenapa, akhir-akhir ini, satu persatu tentang Kak Yonna mulai aku ketahui? Dimulai pada dirinya yg ternyata sering mabuk, sampai hubungannya dengan Putri. Kenapa fakta-fakta itu aku ketahui dalam jarak yg berdekatan ini?
Nanti, apalagi yg akan kuketahui tentangnya? Apa tentang alasan lain dia membenciku? Atau bahkan tentang kemana kedua orang tuanya pergi?
Jika aku semakin dekat dengan Kak Yonna seperti ini, bagaimana tidak mungkin kalau aku mulai menyukainya.
Tapi, aku harus membuang jauh-jauh rasa ingin memiliki Kak Yonna. Karena aku bukan siapa-siapa baginya. Bahkan teman sekalipun, bukan.
Lagipula, dia tidak menyukaiku sama sekali, dan dia juga sudah punya Putri.
Kembali pada foto ini. Kak Yonna mempublishnya 2 menit yg lalu. Apa jangan-jangan...
Aku segera bangkit dari ranjangku, lalu berjalan ke arah jendela. Ku buka tirai perlahan-lahan. Siapa tahu, aku bisa melihat mereka dari sini. Iya, Kak Yonna dan Putri. Mungkin, Putri sedang berada di rumah Kak Yonna sekarang.
"Aish... Gak mungkin keliatan lah... Mana kamar Kak Yonna nya gelap gitu. Hahhh?!! Jangan-jangan mereka lagi.... Huft..." Aku menghela napas dan kembali menutup tirai lalu merebahkan diri di ranjangku.
Mungkin, memang tak ada harapan bagiku untuk disukai oleh Kak Yonna.
Tapi tunggu, jika aku cantik, apa Kak Yonna...
*
"Diva! Kalo gue suka sama orang, gimana?"
Diva yg sedang minum pun, hampir saja tersedak. "Hah? Ya gak gimana-gimana. Bagus itu! Siapa??? Kak Arga ya???" Diva memajukan wajahnya dan menatapku penasaran.
"Bukan..."
"Trus? Siapa dong???? Kak Daniel si pemain basket? Atau Kak Riko si ketua OSIS? Ohhh, atau Kak Gino si kutu buku yg ganteng itu??? Atau atau atau, temen sekelas kita??? Jojo? Miko? Doni? Mike? Angga? Atau--"
"Ihh, bukan Divaaa..."
"Trus siapa???"
"K-kalo,,, gue sukanya sama perempuan, gimana?"
"Hah???? Uhuk uhuk!!" Diva sampai batuk padahal tidak sedang minum. Mungkin, ia tersedak ludahnya sendiri. "Perempuan???"
Aku mengangguk kecil.
Diva menempelkan tangannya pada keningku. "Gak panas."
"Ih Divaa..." Aku menjauhkan tangannya dari keningku. "Gue serius..."
Diva mengetuk-ngetuk dagunya seperti orang yg sedang berpikir. "Kalo menurut gue nih ya... Sebenernya gue gak setuju. Masalahnya, gue itu kan penikmat cogan-cogan. Tapi, kalo misalkan Lo suka sama ceweknya yg cakep, tajir, dan baik, masih bisa dibicarakan. Emangnya siapa???"
Aku memainkan jariku. Apa jadinya jika Diva tahu bahwa Kak Yonna yg aku sukai.
"Rulll! Siapaaa??? Jangan bikin penasaran! Cepettt! Bentar lagi, bel masuk bunyi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am So Pretty
Novela Juvenil(Completed) "Pembully suka sama yang dibully? Yang bener aja!" #gxg