Author's Pov
Nurul terbelalak. Matanya membulat. "A-apa yg udah dia lakuin ke Kakak."
Yonna menunduk. Dia menghela napas berat.
Nurul menutup mulutnya tak percaya. "Kak... dia apain Kak Yonna???"
"Kejadiannya pas gue SMP kelas 1. Dulu, gue cewek yg lugu kayak Lo. Si Arga itu, udah satu sekolah sama gue pas kita SMP. Ya,,, kejadiannya hampir sama kayak Lo tadi. Tapi bedanya, gak ada yg nyelametin gue."
"J-jadi..."
"Hem." Hanya itu kalimat lanjutan Yonna.
Nurul mengerti kemana arah pembicaraan Yonna ini. Pantas saja, Yonna terlihat sangat membenci Arga.
"K-kenapa Kak Yonna gak bilang ke keluarga Kakak?"
"Siapa keluarga gue? Gak ada."
Nurul menelan ludahnya. Membayangkan betapa tersiksanya Yonna saat itu.
"K-kak Yonna, sampe ham--"
"Gak. Dia gak mau kalo sampe korbannya ngandung anak dia. So,,, dia pake pelindung."
"Berarti, udah banyak korban dia?"
"Gak tau. Gue gak peduli."
"Silahkan baksonya." Setelah memberi dua mangkok bakso, abangnya pun langsung pergi.
Yonna kembali menatap Nurul. "Sejak saat itu, gue benci sama cowok!" Yonna memalingkan pandangannya pada mangkuk bakso. Lalu, ia pun memakannya.
"Tapi kan, gak semua cowok kayak gitu Kak..."
"Itu pemikiran gue. Terserah kalo Lo mau beda pendapat sama gue."
"Kak... Maafin aku ya..."
"Makan!"
"Tapi Kak, aku ngerasa bersalah banget..."
"Makan atau gue siram Lo pake kuah bakso!"
"I-iya." Nurul pun mulai memakan baksonya.
*
Mereka sudah selesai makan. Yonna membayar bakso tersebut, lalu berjalan menuju motornya.
Nurul lekas menyusul Yonna karena takut ditinggal.
"Brrr!" Nurul kembali menggigil saat sudah berada di luar warung bakso.
Yonna memutar bola matanya jengah. Lalu, ia melepas jaketnya dan menyodorkannya pada Nurul. "Pake!"
"G-gak usah Kak... Nanti Kak Yonna kedinginan."
"Lo ngeyel banget sih!" Lantas, Yonna pun membeberkan jaketnya di punggung Nurul.
Lalu, ia langsung menaiki motornya. Diikuti oleh Nurul sembari tersenyum simpul.
*
Mereka sudah sampai di depan rumah Yonna. Nurul pun turun dan menundukkan kepalanya. Bukannya berjalan menuju rumahnya, ia malah diam mematung.
"Sana balik! Ngapa malah diem?!"
"A-aku takut Kak..." Nurul memegangi bibirnya. Entah mengapa, ia khawatir jika orang tuanya tahu bahwa bibir itu telah dicium. Padahal, tidak ada bekasnya.
Yonna yg melihat Nurul seperti tidak tenang pun, akhirnya berdiri di depan Nurul dan menatapnya.
Nurul mengangkat wajahnya dan menatap balik Yonna.
"Lo dicium sama dia?"
Nurul mengangguk kecil.
"Terus apa masalahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am So Pretty
Ficção Adolescente(Completed) "Pembully suka sama yang dibully? Yang bener aja!" #gxg