"Erm... Kau tidak apa-apa, Misaki?"
"Menurutmu setelah di kerumuni orang secara tiba-tiba ke arahku, aku akan baik-baik saja?"
Tanya Misaki dengan mata lelah pada Endou.
Dia telah berhasil memenangkan turnamen kecil itu dengan winstreak 100 persen, tanpa kekalahan di setiap ronde. Tidak ada yang salah selama waktu itu.
Namun, masalah terjadi setelah itu, dimana dia tiba-tiba dikerumuni banyak orang dan memanggilnya Goddess atau apalah. Misaki yang jelas memiliki semacam masalah sosial pingsan sesaat pada waktu itu. Beruntung, Endou yang cekatan berhasil membawa Misaki keluar bersama dengan hadiahnya, layaknya pencuri handal.
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak mengajakmu ke sini."
Wajah Endou terlihat menyesal saat mengatakannya. Dia mengajaknya ke sini untuk bersenang-senang, namun malah membuatnya mengalami hari yang buruk.
"Tidak. Ini tidak seperti aku mengalami masalah atau apapun."
Balas Misaki untuk menghibur Endou agar tidak terpuruk. Lagipula, kenapa dia harus terpuruk karena hal sepele? Pikirnya, hingga ia menepuk punggung Endou dengan keras.
"Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Bagaimana hadiahnya, apa kau menyukai itu?"
Endou mengeluarkan kartu yang merupakan hadiah dari turnamen itu. Matanya, berbinar seperti anak kecil yang diberi hadiah, saat dia menatap kartu yang ada di tangannya. Misaki tertawa melihat ekspresinya yang tampak lucu itu.
"Ini adalah kartu terakhir yang kubutuhkan untuk melengkapi semua serinya. Terima kasih, aku akan membalasmu nanti."
"Hahaha, tidak usah. Lagipula aku tidak membutuhkannya."
"Tapi..."
Misaki menutup mulut Endou agar tidak membahasnya lagi.
"Jika aku bilang tidak perlu, ya tidak usah, mengerti?"
Endou mengangguk karena mulutnya masih disegel tangan Misaki.
"Bagus."
Misaki tersenyum mendengarnya, lalu melepas mulut Endou. Dia tidak berteman dengan Endou karena uangnya, jadi dia tidak suka menerima hal-hal yang terlalu mahal dari dia. Itu seolah hanya akan memanfaatkannya, maka dari itu dia tidak suka.
"Omong-omong, Misaki."
"Ya?"
"Bolehkah aku mencium bau tanganmu? Wanginya harum sekali."
"Mati saja kau bajingan mesum!"
Misaki menarik kata-katanya. Entah kenapa sekarang dia menyesal berteman dengannya.
...
Mereka melanjutkan jalan-jalan mereka setelah itu.
Banyak hal yang bisa dilakukan di Akiba street.
Baik mencoba barang baru, melihat action figure, bermain Gachapon, hingga orang bermain cosplay, semua hal itu merupakan kejadian sehari-hari disini. Misaki melewatkan bagian terakhir karena dia yakin Endou akan menyuruhnya memakai pakaian lucu.
"Ayo kakak yang di sana, silahkan beli bunga untuk pacarmu yang imut itu!"
Mereka tiba-tiba didekati oleh pedagang bunga jalanan saat hendak membeli minuman.
"Silahkan beli bunganya."
Ada pedagang bunga di sini? Apa mereka tidak akan bangkrut berjualan di sini karena tidak laku?
Misaki berpikir ini janggal bagi mereka untuk berjualan, karena sebagian besar pengunjung adalah otaku yang ingin membeli barang-barang elektronik atau menonton orang melakukan cosplay. Dia yakin hanya sedikit orang yang membelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Dead I Just Being My Sister!!
RomanceKazuto Tomoe yang kehidupan remajanya selalu ditindas dan diperbudak oleh adiknya sendiri, membuat dirinya tidak dapat menikmati kehidupan SMA nya. Namun suatu hari ketika dia pergi berbelanja, sambaran petir mengenai dirinya beberapa kali sebelum a...