"Akhirnya!"
Teriak Misaki dengan bahagia saat memeluk seekor kucing.
"Nyaa!!"
Sayangnya, kucing itu tampaknya tidak berbagi kebahagiaan yang sama ketika mencoba keluar dari pelukannya.
"Berhenti memeluknya seperti itu, dia bisa saja mati. Meski itu mungkin lebih baik..."
Ucap Kazuto yang melihatnya.
Satu minggu telah berlalu dan Misaki akhirnya bisa menghubungi orang tuanya untuk menceritakan keinginannya untuk memelihara kucing. Pada awalnya, itu ditentang oleh ayahnya. Tapi setelah dibujuk oleh ibunya, dan Misaki yang memohon dengan suara yang manis membuat dia menyerah dan membiarkannya.
Jadi, secara resmi mereka memiliki keluarga baru sekarang.
"Ahh, ya. Aku baru memikirkannya sekarang. Kita belum memberinya nama."
Kata Misaki.
Selama ini dia hanya memanggilnya dengan panggilan tuan kucing karena bukan peliharaannya, tapi sekarang dia perlu memberinya nama baru.
"Nama apa yang harus kuberikan. Hmm, Kurama? Elizabeth? Nyanko? Happy?"
Misaki berpikir dengan bingung untuk memberikannya nama yang tepat.
"Tidak, tolong jangan memberikannya salah satu dari nama-nama itu. Semua itu telah dipakai oleh karakter hewan di anime Shounen, jadi kita akan terkena copyright jika menggunakannya."
"Lalu nama apa yang harus kita berikan?"
Saat mereka terus mendiskusikan namanya, kucing itu dengan menghela napas melompat ke atas lemari dan menunjuk sesuatu dengan tangan mungilnya.
"Hmm? Ada apa tuan kucing?"
Tanya Misaki yang memperhatikannya.
"Nyaa."
Kucing itu terus mengetuk-ngetuk pada tempat yang sama saat berbicara.
Dia menunjuk pada sebuah kalender yang memiliki gambar 4 musim di jepang. Yang terdiri dari musim semi (Haru), musim panas (Natsu), musim gugur (Aki), dan musim dingin (Fuyu). Untuk lebih spesifik, kucing itu mengetuk tangannya pada gambar suasana musim panas di Kyoto, tepatnya di sungai Kawayuka.
"Nyaa."
"Uhh, kau ingin mengambil nama di sana?"
Kucing itu mengangguk sebagai tanda, ya.
Dari sana, dimulailah pencarian nama peliharaannya.
"Apa jangan-jangan kau ingin diberi nama Kyoto?"
Kucing itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak? Emm, Kawayuka?"
Sekali lagi, kucing itu menggelengkan kepalanya.
"Ahh, apa jangan-jangan kau ingin di panggil Na..."
Kucing itu melebarkan matanya karena berpikir Misaki akhirnya menemukan namanya.
"Nakamura? Lihat, ada nona Maiko Nakamura di gambar itu, jadi pasti benar!"
Misaki menjawab seolah yakin dengan jawabannya.
Namun, mata kucing itu kembali datar dan menghembuskan napas tidak puas lalu menggelengkan kepalanya.
"Ehh, bukan?"
Itu jelas membuat Misaki kecewa karena merasa dia telah benar.
"Lalu bagaimana dengan..."
Misaki terus menyebut hal-hal yang mungkin menjadi namanya, tapi kucing itu juga terus menggelengkan kepalanya sampai dia menyebutkan nama yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Dead I Just Being My Sister!!
Roman d'amourKazuto Tomoe yang kehidupan remajanya selalu ditindas dan diperbudak oleh adiknya sendiri, membuat dirinya tidak dapat menikmati kehidupan SMA nya. Namun suatu hari ketika dia pergi berbelanja, sambaran petir mengenai dirinya beberapa kali sebelum a...