3 hari telah berlalu setelah itu. Dan Misaki benar-benar menepati janjinya untuk mencampakan Kazuto.
Setiap kali Kazuto mencoba berbicara dengannya, dia hanya akan memberikan bahu dingin padanya dan tidak berbicara sama sekali, dan jika di sekolah dia akan mencoba sejauh mungkin untuk menjauh darinya. Itu semua membuat Kazuto menghela napas dan hanya bisa menunggu Misaki untuk memaafkannya.
Tapi Misaki tidak sedingin itu. Dia setidaknya masih merawat Kazuto dan membuatkannya makanan dan bekal untuk sekolah. Jika dia benar-benar marah, maka dia tidak akan memperhatikannya sama sekali. Selama waktu itu juga dia harus mencoba terbiasa dengan gaun dan rok serta beberapa pakaian lainnya yang baru dia beli. Jujur, dia merasa sangat tidak nyaman itu semua, namun dia harus mencoba.
Perasaannya menjadi sedikit rumit saat pada akhirnya dia cukup terbiasa. Jiwa laki-lakinya menangis dalam hati.
"Ayo, Saki-chan! Kita makan siang di balkon!"
Mendengar ajakan Sakura untuk makan siang di atas membuat alis Misaki mengkerut.
".... Tidak, aku akan makan di perpustakaan. Jika kalian ingin, kalian bisa pergi ke sana sendiri."
Balas Misaki dengan alis terajut.
Kedua temannya saling melirik satu sama lain sesaat setelah itu. Sudah beberapa hari ini Misaki menolak ajakan mereka. Tentu mereka tahu alasan ketidakinginan Misaki untuk ke sana.
"Masih mengalami perang dingin dengan kakakmu?"
Tanya Shinomiya dengan tenang. Seandainya kemarin dia tahu bahwa Misaki benar-benar benci mengenakan gaun dan rok, maka dia akan menghentikan tindakannya saat itu juga. Dia tidak berfikir bahwa hal itu akan berdampak pada hubungan Misaki dan saudaranya.
"Tidak, hanya aku saja yang marah padanya. Tapi kau bisa menganggapnya begitu."
Jawab Misaki saat berjalan menuju perpustakaan. Keduanya mengikuti secara alami di samping. Tidak mungkin mereka membiarkan teman mereka makan sendirian. Mereka hanya mencoba memperbaiki hubungannya dengan kakaknya, itu saja. Maka dari itu setiap waktu makan siang, mereka terus membujuknya untuk makan di atas.
"Jadi, kau sama sekali tidak membenci kakakmu?"
Tanya Shinomiya sekali lagi.
"Tentu saja, tidak. Aku hanya membenci tindakannya yang secara sewenangnya memaksaku untuk terus mengenakan pakaian-pakaian itu. Maka dari itu aku menghukumnya dengan cara ini."
Jawab Misaki setelah berfikir sejenak.
"Aku entah mengapa tidak bisa menganggap itu sebagai sebuah hukuman...."
Gumam Shinomiya dengan suara rendah.
"Tapi Saki-chan terlihat sangat manis loh, saat mengenakan pakaian-pakaian itu!"
Sakura masih mencoba menyemangati Misaki untuk mengenakan pakaian yang telah dia beli kemarin. Menurutnya, akan sia-sia bila keimutannya tidak diperlihatkan. Apalagi, Misaki yang mengenakan seragam sekolah saja sudah sangat bagus, apalagi dengan pakaian kasualnya.
"Hahaha, aku akan mencoba yang terbaik."
Misaki tersenyum masam saat membalas.
"Bagaimanapun, itu artinya kau nanti akan berbaikan dengan kakakmu bukan?"
"Selama dia dengan tulus meminta maaf, maka aku akan memaafkannya."
Sebagai mantan dirinya yang mencoba untuk menjadi 'adik yang ideal', tidak mungkin dia akan membencinya sampai setengah mati. Tapi dia tidak memberikan Kazuto kesempatan untuk meminta maaf saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Dead I Just Being My Sister!!
RomanceKazuto Tomoe yang kehidupan remajanya selalu ditindas dan diperbudak oleh adiknya sendiri, membuat dirinya tidak dapat menikmati kehidupan SMA nya. Namun suatu hari ketika dia pergi berbelanja, sambaran petir mengenai dirinya beberapa kali sebelum a...