Setelah melakukan pelukan yang hampir membuat Misaki pingsan, mereka memasuki ruang tamu. Sakura dan Shinomiya melihat seorang pria duduk di sofa sambil membaca koran dengan nyaman. Sejujurnya koran sudah cukup ketinggalan jaman karena teknologi informasi seperti internet sudah menyebar luas dan berita dapat dengan cepat diterima. Namun, tampaknya pria itu tidak mempermasalahkannya dan tampak menikmati sensasi membaca.
"Sayang, berhenti membaca koran dan lihat siapa yang datang."
Panggil ibu Misaki melihat suaminya terlalu fokus membaca.
Segera dia memperhatikan mereka berdua setelah mendengar panggilan itu.
"Ohh, apa kalian teman Misaki? Maaf, aku tidak sadar bahwa kalian sudah disini. Aku adalah ayahnya Misaki, terima kasih telah berteman dengannya."
Tawa khas keluar darinya saat memperkenalkan diri. Shinomiya yang berpikir bahwa dia adalah tipe ayah yang tegas dari matanya yang tajam ternyata adalah orang yang lembut.
Mereka pun memperkenalkan diri padanya.
"Anggap saja seperti rumah sendiri, tidak perlu sungkan."
"Terima kasih, aku tak akan sungkan!"
"Sakura, tolong jaga suaramu lebih rendah. Itu tidak sopan."
Ucap Shinomiya. Urat nadi bisa terlihat di tangan dan dahinya.
Dia ingin sekali memukul kepala Sakura dengan keras karena suaranya sangat tinggi. Dia merasa malu karena temannya tidak tahu sopan santun.
"Hahaha, tidak apa-apa. Rumah ini biasanya terasa sepi, namun ini pertama kalinya Misaki membawa teman dan cukup meriah melihat anak penuh energi sepertimu."
Ayah Misaki tampaknya tidak mempermasalahkannya sama sekali, dan Sakura menyeringai saat melirik Shinomiya.
Anak ini....
Jadi dia hanya menghela napas sebagai tanda menyerah.
Dan mereka dipersilahkan duduk setelahnya.
"Omong-omong bagaimana Misaki di kelas kalian? Sebagai orang tuanya, kami ingin tahu bagaimana kehidupannya disana."
"Ya, Meski kami sering mendengar kesehariannya dari Kazuto, tapi mendengarnya dari kalian tampaknya lebih bagus karena sekelas dengannya."
Ucap kedua orang tua Misaki.
"Saki-chan adalah gadis yang populer! Dia sering menerima surat cinta di loker maupun di kolom mejanya. Ohh, dia juga sangat disayangi di kelas kami seperti keluarga, dan juga kepintarannya membuat para guru dan anak-anak lain merasa takjub, pada saat pertama kami bertemu.... "
Sakura mulai bercerita dengan semangat. Cara dia menceritakannya seolah sedang mendongeng pada anak-anak yang membuat kedua orang tua Misaki tidak bisa tidak ikut terbawa suasana.
Ada kalanya ekspresi Misaki malu saat dipuji, dan terkadang membuat wajah tegang karena ceritanya terlalu dilebih-lebihkan.
"Hahaha, itulah anak kami. Dia memang anak yang menakjubkan."
Selesai Sakura bercerita, kedua orang tua Misaki tertawa bahagia. Mereka cukup senang mendengar anaknya mulai tumbuh dan memiliki teman. Kekhawatiran mereka tentang dia akan sendirian di kelas tampaknya tidak diperlukan.
"Aku bukan orang yang populer, selain itu aku juga tidak terlalu cantik. Malahan Sakura-chan dan Shino-Chan terlihat lebih cantik dariku."
Sangkal Misaki.
"Apa maksudmu, seluruh sekolah bahkan tahu namamu! Bukan begitu Shino-Chan?"
"Ya, tidak ada gunanya menyangkal kepopuleran dan kecantikan Saki-chan di sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Dead I Just Being My Sister!!
RomanceKazuto Tomoe yang kehidupan remajanya selalu ditindas dan diperbudak oleh adiknya sendiri, membuat dirinya tidak dapat menikmati kehidupan SMA nya. Namun suatu hari ketika dia pergi berbelanja, sambaran petir mengenai dirinya beberapa kali sebelum a...