bagian 23

3.2K 341 19
                                    

Happy reading yeorobun 💚



5 hari sudah berlalu saat kepergian si bungsu keluarga Park. Suasana rumah yang begitu sepi,bukan karna tidak ada orang hanya mereka lebih memilih diam dan menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing.

Jae, kakak kedua si bungsu memilih mengurung diri di kamarnya. Ruang gelap gulita dengan keadaan yang jauh dari kata baik, pecahan kaca berserakan bahkan kerap melukai dirinya sendiri sebagai rasa bersalah atas apa yang menimpa adiknya.

Sedangkan Jo Hwan dan Daddynya terus mencari keberadaan Satria, Opa Omanya kembali ke negaranya-china memilih mencari cucu bungsunya di negara sendiri. Si kembar memilih menghibur diri dengan kegiatan mereka di dunia layar kaca.

Sedangkan keadaan satria saat ini terus mengalami perkembangan, meskipun belum ada tanda-tanda akan kesadarannya namun untuk perkembangan secara bertahap itu dibilang baik.

Sebuah ruangan dengan berbagai alat medis dengan pemandangan awan disebrang jendela tepat dan beberapa penjaga di salah satu negara maju yang jauh dari negara asalnya.

Gedung pencakar langit yang menjadi saksi bagaimana keadaan satria sekarang.
Awan yang berlalu lalang seolah menjenguknya.
Sapuan angin saat jendela dibuka menjadikan sirkulasi udara sebagai usapan lembut di wajah satria.

Tuan Abraham pun terus memantau semuanya, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.
Memikirkan prospek kedepannya namun tetap berhati-hati dalam setia langkahnya.

Tuan Abraham sendiripun terlihat miris dengan apa yang menimpa satria sekarang ini, bahkan istri dan anaknya pun sayang menyayangkan apa yang menimpa satria sekarang.

Tuan Abraham sendiri hanya memiliki anak tunggal yang sekarang menjadi pimpinan anonymous, tak heran jika ia sendiri menjadi orang dalam.

Tentang pertemuan pertamanya dengan satria disebuah taman itu sungguh tak disengaja.
Kedatangannya ke negri gingsen itu untuk acara bisnis tentunya namun ia tak sengaja melewati sebuah taman sungai dengan seorang pemuda yang tertunduk lesu.

Hatinya menghangat tentunya, bahkan siapapun yang melihat Satria juga akan merasakan hal yang sama, tentang pertemuan pertama itu sungguh pertemuan pertama tapi bukan kali pertama tuan Abraham melihat satria.

Sebelumnya ia pernah melihat seorang pemuda yang membagikan makanan pada anak-anak jalanan, makanan yang dimaksudnya ialah dari para fans di sekolahnya. Iya dia adalah Satria.

"Kamu bisa beristirahat tapi nanti kembali dan tetap hadapi apapun, kamu lelah kamu bisa beristirahat, kamu bisa bersandar, kamu sudah berhasil membuat mereka menyesal." Ucap tuan Abraham pada satria yang masih terpejam.

"Saya ingatkan sekali lagi nak, kamu hanya beristirahat tidak untuk menyerah. Istirahat berarti harus bangun dan bangkit kembali. Disini banyak yang menunggumu Satria" ucapnya sambil mengelus kepala satria pelan


***
Gimana nih part 23?
Maaf ya pendek banget mesti

Tbc.

SATRIA PANDHEGA SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang