bagian 19

3K 328 15
                                    

Happy reading everyone 💚




Hari ini adalah acara kampanye calon presiden yang baru, salah satunya pimpinan tae shin group. satria tau dan ia paham apa akibatnya bermain dengan mereka, tapi bagaimanapun ia tak tega dengan anak-anak yang terkena dampak,dan terlalu banyak hal licik yang merugikan.

Jika ia membongkar kejahatan itu, mungkin ia akan terkena imbasnya. Jika ia membiarkan itu bisa dipastikan makin banyak korban lainya.

setelah mempertimbangkan sekian lama,senyumnya mengembang lalu bergegas pergi padahal bel pulang belum berbunyi.
"Mau kemana Lo sat?" Tanya Syam pada satria.

"Bolos" ucapnya sambil berlalu, sedangkan Syam berteriak teriak memanggil satria.

Satria tiba di sebuah kampanye dari Tae Shin, pimpinan Tae Shin group. Sudah banyak lalu lalang orang dan berbagai media yang siap meliput.

Satria berada jauh dari kerumunan, hari ini ia akan menggunakan ponselnya untuk membuat keributan diacara ini.

"Baiklah satria kita mulai hari ini" ucap satria lirih.

Jika ditanya kenapa iya santai saja tentunya ia menggunakan akses atas nama anonymous.
Hacker yang ditakuti sedunia dan sering membuat pemerintah kewalahan, mereka bekerja Membongkar kejahatan di bidang manapun yang merugikan negara.

Jika flashback sebelumnya satria pernah mendapatkan pesan dari anonymous yang berisi link dan kode kode untuk bergabung di kelompok itu, dan memang tak semua orang bisa bergabung.

Acara sudah dimulai dan serangkaian acara pun berjalan lancar tapi sebelum penutup sebuah video menampilkan berbagai kecurangan dari Tae Shin sang kandidat presiden.

Seluruh media menyorot habis habisan, menjadi trending di setiap siaran berita. Sedangkan satria memegang ponselnya sambil tersenyum tipis.

Seseorang berdiri disamping satria.
"Bagaimana rasanya?" Tanya pemuda itu pada satria tanpa menatap.

Satria diam dan mengamati wajah pemuda itu dari samping. Lelaki itu menatap satria sambil tersenyum miring. Sekarang satria tau, pemuda itu adalah yang kemarin makan bersama kakaknya.

"Bagaimana rasanya di nomor duakan keluarga sendiri?" Tanyanya pada satria.

"Setidaknya saya tidak mengemis untuk diberi kasih sayang pada orang luar dan memanfaatkan" ucap satria pada pemuda itu lalu meninggalkan dia sendiri.

Satria melajukan motornya menuju kediamannya.
"Dimana yang lain Roy?" Tanya satria pada salah satu pengawal

"Mereka sedang melakukan pekerjaan mereka tuan muda" ucapnya.

Satria menghela nafas lalu menyerahkan kunci motornya pada Roy.

" Tolong Parkiran motor itu dan pastikan tak ada yang masuk di kamar gue roy" ucapnya dan diangguki oleh Roy.

Satria masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya,ia melempar tasnya asal. Perkataan pemuda itu membuat satria mengepalkan tanganya lalu memecahkan cermin yang membuat tanganya berdarah, merasa kurang ia pun meninju tembok kamarnya dengan keras.

Darah mengalir dan berceceran dilantai, satria tersenyum lalu merebahkan dirinya di kasurnya dengan tangan yang menjuntai ke lantai.

Pintu ruangan terbuka menampilkan muka Roy yang khawatir.
"Astaga tuan muda" ucapnya lalu mengambil kotak P3K

"Kunci pintunya Roy" Ucap satria sambil menutup matanya.

"Jangan kasih tau orang rumah" ucap satria.

Satriapun tertidur saat Roy membersihkan ruangan dan luka satria. Ia yakin tuan mudanya sedang tidak baik saat ini, tapi mau bagaimana kedudukannya sebagai pengawal tidak berhak ikut campur untuk kehidupan anak majikannya.




***
Tbc.

SATRIA PANDHEGA SASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang