Prolog

7.5K 1.3K 635
                                    

Eh udah mulai, ini gue Alif.

Sebelum baca, gue mau bilang kalau… AKHIRNYA GUE, RADHITYA ALIF YUDISTIRA, PUNYA LAPAK SENDIRI GAK JADI TOKOH PEMBANTU MULU.

MAKASIH AUTHOR, MESKI TERPAKSA, GUE TETEP BAHAGIA. AWAS YA KALAU KALIAN GAK BACA CERITA GUE, AWAS JUGA KALAU GAK VOTE DAN KOMEN DI LAPAK GUE INI!!!











****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Alif berdiri di belakang gadis berjilbab navy, dia menatap gadis itu dari belakang.

Ingin langsung memanggil tapi gadis itu tengah sibuk berbicara di telepon.

"Iya Mas Raga, nanti saya kasih filenya."

"Raga?" Alif mengerutkan dahinya.

Raga, salah satu karyawannya yang satu bidang dengan Laras kan? Divisi Marketing kosmetik Yudistira.

"Kalau sekarang aku gak bisa keluar, lagi ada acara, Mas. Kalau nanti malam baru bisa."

Mata Alif membulat, keluar dengan Raga? Oh… apa ini yang membuat Laras menolaknya berkali-kali.

Karena si Raga itu?

Tidak lama kemudian Laras menutup teleponnya dan berbalik.

"Astaghfirullah…" ucap Laras saking kagetnya karena ada Alif yang berdiri tegang di hadapannya.

"Kak Alif nguping ya?!" tuduh Laras.

"Kalau iya kenapa?!" jawab Alif tidak kalah galak.

"Gak boleh lah," balas Laras.

Alif menyilangkan tangan di depan dada. "Arunika Larasati." panggil Alif.

"Apa?!" jawab Laras galak.

"Harta, tahta, tampan gak burik seujung kuku pun, kemewahan, gak pernah kekurangan, lahir dari keluarga baik-baik, satu iman," jeda sekian detik. "Apa yang buat kamu susah nerima aku? Semuanya udah jelas, kamu bakal bahagia kalau nikah sama aku, kenapa masih nolak juga sih?!"

Gadis itu menghela napas pelan. "Harta, tahta, tampang, dan semuanya, yang tadi kamu bilang. Kalau udah diambil Sang Pencipta, gak akan ada sisa, dan hal itu tuh, kebiasaan kamu yang suka pamer ke aku, yang buat aku susah nerima kamu. Karena bagi aku, kamu terlalu kaya, dan terlalu sempurna buat aku."
Setelah mengatakan itu, Laras langsung pergi dari hadapan Alif.

Alif mengerjap, salahnya di mana? Dia kan cuma promosi tentang dirinya.

Alif menyugar rambutnya ke belakang lalu menoleh, berniat untuk memanggil Laras, tapi yang dia temui hanyalah sosok siluman Dora yang tengah tertawa lepas.

"Mampus ditolak," ejek Randi.

Alif langsung mengacungkan jari tengahnya. "Bangsat!"


















Tegal, 3 April 2021
Tertanda,
Nadia Pratama yang masih rebahan setelah tamatin cerita Atlas 2













****

Alhamdulillah, akhirnya Alif punya lapak sendiri, semoga cerita ini bisa jadi penghibur setelah otak kalian ngebul baca Atlas 2

Nah ini kisah Alif lanjutan di Atlas 2 ya

Konfliknya bakal ringan kok kaya Atlas 1, tenang. Ini ringan beneran 😂

Semoga suka ya sama kisah Alif, jangan lupa vote dan komen

Lanjut gak nih? 

Lanjut gak nih? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fall In You [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang