FIY. 3

3.4K 930 278
                                    

Kamu, udah saya kasih hati gratis malah nolak. Harusnya bersyukur dan diterima, karena harga hati itu mahal.”

-Raditya Alif Yudistira- 

-Raditya Alif Yudistira- 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 

Bagi Alif, kebahagiannya itu sederhana, mendapat perhatian dari Laras sudah cukup membuatnya punya tenanga untuk tersenyum dan semangat jalani kegiatan di masa dia hidup. Bagi Alif, perhatian dari orang yang di sayang adalah poin penting untuk mencapai mood baik.

"Ini bukan mimpi kan?" tanya Alif seorang diri.

Laras mengerjap. “Bukan Pak.”

Alif tersenyum, rasanya ingin segera menghalalkan Laras dari pada terjebak dosa atas zina pikiran yang hampir setiap hari menghampirinya.

“Makasih Laras, kalau kaya gini kan, saya jadi semangat. Dan ada kesempatan buat jadi tulang punggung kamu,” ucap Alif sembari merundukkan wajah dan tertawa pelan.

Laras mengerutkan dahi. “Maksud Pak Alif apa ya? Ini saya butuh tanda tangan Bapak secepatnya lho.”

Alif mengangkat wajahnya dan menatap Laras. “Tanda tangan?” tanyanya.

Laras mengangguk. “Iya, silakan tanda tangan Pak.” Gadis itu menyodorkan map berwarna biru pada Alif. Alif menatap map tersebut.

Dia mengerjap bingung dan berpikir bahwa bukankan tadi Laras memberinya satu cup kopi panas? Kenapa sekarang jadi map yang berisi data penting dan harus Alif tanda tangani?

“Pak Alif mikirin apa? Itu data untuk peresmian seminar kecantikan untuk besok lusa Pak, saya lupa mau minta tanda tangannya kemarin. Tapi tenang Pak, semua persiapan sudah hampir selesai kok,” perjelas Laras. Alif masih diam.

Pemuda itu memijat pelipisnya sendiri. “Gue pikir tadi bukan halu,” ucapnya pelan.

“Pak Alif ngomong sesuatu?” tanya Laras.

“Iya, saya gila kayaknya,” jawab Alif.

“Gila kenapa Pak?”

“Ya karena lu lah Laras binti Rustam,” sela Randi. Laras langsung menatap Randi.

“Gila mikirin lu yang selalu nolak Alif dan hobi bareng sama Raga!” perjelas Randi.

“Nih, udah saya tanda tangani. Silakan keluar!” titah Alif. Laras mengangguk, mengucap terima kasih dan keluar dari ruangan Alif.

Arunika Larasati, adik kandung Bagus ini merupakan sahabat baik dari istri Atlas, dan dulu adik tingkat Alif saat di kampus. Laras ini tipe gadis tegas, dia juga disiplin dalam segi apapun, sejak kecil Ayahnya mengarkan untuk selalu menjadi wanita muslim yang baik. Meski Laras sadar dirinya jauh dari kata baik, tapi dia selalu berusaha untuk memperbaiki diri setiap hari.

Fall In You [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang