“Karena gak semua orang mau memberikan kesempatan kedua untuk sesuatu hal yang membuat hatinya kecewa.”
-Fall In You-
Karya Nadia Pratama
Alif masuk ke dalam Kafe untuk bergabung dengan Diva dan Bella, setidaknya dia harus fokus pada niat baiknya untuk menikahi Bella. Menjadikan perempuan itu tempat untuk pulang dan menjadikannya manusia paling bahagia. Alif berjanji akan memberikan kebahagiaan untuk Bella dan belajar mencintainya.
“Mas Alif…” sapa Diva dengan diakhiri senyum. Alif duduk di samping Diva kemudian menatap Bella.
Bella memberikan senyum pada Alif, senyum yang bagi Alif, melambangkan bagaimana tulusnya Bella dan rasanya di cintai.
“Kamu pasti belum makan kan Bell?” tanya Alif sembari membuka daftar menu. “Menu di sini halal semua kok,” lanjutnya.
“Aku udah kenyang Lif,” balas Bella.
Alif menghentikan gerakan membuka daftar menu dan kembali menatap Bella. “Kamu udah makan?”
Bella menggeleng. “Belum sih, tapi aku udah kenyang karena dari tadi ngobrol sama Diva.”
Alif beralih menatap Diva, gadis itu tersenyum. Tapi Alif justru curiga, takut kalau Diva berbicara hal-hal yang menyinggung perasaan Bella.
“Lu gak cari gara-gara kan?” tanya Alif pelan.
Diva tampak berpikir. “Gak tuh Mas.”
Alif menghela napas, dia masih tidak puas dengan jawaban Diva. Akhirnya Alif memberanikan diri untuk bertanya pada Bella langsung.
“Diva gak apa-apain kamu kan?”
Bella menggeleng. “Enggak, Diva baik banget kok, dia bikin aku lebih paham pada sesuatu yang sempat membuat aku bingung dan ragu.”
Alif diam, dia tidak mengerti apa yang Bella bicarakan.
“Oh iya, aku mau tanya sama kamu.”
“Silakan.”
“Kamu gak kasih tahu Dani kalau kita bertukar CV ta’aruf—“
“Ralat, kalau aku mau nikahin kamu,” ucap Alif. Bella mengangguk pelan.
Diva menahan tawa. “Mas Alif…Mas Alif…” ucap Diva pelan sembari menggelengkan kepala. Alif hanya melirik gadis itu sekilas.
“Kenapa?” tanya Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In You [Sudah Terbit]
Teen Fiction📌 Lapaknya Alif "Harta, tahta, tampan gak burik seujung kuku pun, kemewahan, gak pernah kekurangan, lahir dari keluarga baik-baik, satu iman," jeda sekian detik. "Apa yang buat kamu susah nerima aku? Semuanya udah jelas, kamu bakal bahagia kalau ni...