FIY. 8

3.2K 894 396
                                    

“Perempuan itu memang sulit untuk di mengerti karena itu termasuk kodratnya, maka dari itu. Tugas laki-laki belajar untuk mengerti, bukan justru pergi dengan alasan tidak mampu menghadapi.”

-Fall In You-

Karya Nadia Pratama

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 

Randi mengacak rambutnya, dia kesal sendiri karena sudah satu minggu ini Alif tidak dapat dihubungi. Bahkan sejak hari pertama pergi ke Korea, Alif bagai hilang ditelan Bumi, tidak ada kabar apa pun darinya.

“Gimana nih Pet?” tanya Randi.

Atlas memainkan gawainya, membalas pesan singkat dari sang istri sebelum menjawab pertanyaan Randi. “Tunggu kabar dari Bagus, dia kan lagi ke rumah orangtua Alif.”

“Gue takut Alif bunuh diri.”

“Imannya tidak serendah itu ketika dia harus mati karena cinta yang tak terbalas,” balas Atlas.

Randi menghela napas pelan. “Ya maaf.”

Tidak lama kemudian, pintu ruangan Randi terbuka. Menampakkan sosok Bagus yang baru saja masuk. Randi langsung mendatangi Bagus dan menodong beberapa pertanyaan pada sahabatnya itu.

“Gimana?”

“Alif memang lagi gak pakai ponselnya,” balas Bagus sembari duduk di samping kanan Atlas dan Randi ikut duduk di samping Bagus.

“Totalitas banget move onnya, gue udah deg-degan aja,” balas Randi.

“Kata Mama Alif, Alif kemarin kasih kabar lewat ponsel kakaknya, katanya dia baik-baik aja dan bakal lebih lama di Korea,” lanjut Bagus.

“Kalau itu pilihan dia, kita gak bisa maksa. Tapi tentu harus dibantu move onnya,” balas Atlas.

“Curang banget, dulu aja pas gue mau pergi dilarang sama lu dan Swiper, gak adil,” cibir Randi. Atlas tersenyum tipis.

“Biar lu sama Bagus gak renggang hubungannya. Makanya gue sama Alif cegah lu buat pergi,” balas Atlas.

“Masih gal rela Dor?” tanya Bagus.

“Rela,” jawab Randi tanpa menatap Bagus. Bagus tertawa kecil.

“Maaf ya kalau gue bikin elu gak nyaman,” lanjut Bagus. Randi langsung menatap sahabatnya itu.

“Eh enggak boots, gue rela kok kak Qilla sama Lu,  dan gue biasa aja kok, jangan gitu boots, gue udah ikhlas. Demi Allah deh.”

Atlas dan Bagus tertawa saat melihat ekspresi Randi yang tegang.

Fall In You [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang