Fall In You [Sudah Terbit]

FIY. 13

“Kamu gak bisa memaksa kehendak Tuhan, setidaknya ikuti apa yang Tuhan mau karena pada dasarnya itulah hal terbaik.”

-Fall In You-

Karya Nadia Pratama

 

“Terus ini jahitan di kepala aku, kapan kering ya Mi?” tanya Alif sembari bercermin.

Mami Alif menoleh sejenak pada sang putra setelah menaruh pakaian putranya ke dalam lemari.

“Bentar lagi paling kering, sabar sedikit lagi.”

“Iya Mi.” Alif berjalan ke arah kasurnya, mengambil pakaian yang telah di siapkan sang Mami, hari ini dia akan datang ke kantor untuk kembali mempersiapkan diri memimpin perusahaan. Alif ingin sekadar melihat-lihat kantor, ada kalanya dia rindu suasana kerja.

“Eh Lif , kamu tuh juga harus lho belajar jaga lisan. Coba sih, belajar buat gak ngumpat orang. Mami tuh malu kalau kamu ngumpat orang dan suaranya keras.”

“Iya Mi, maaf ya,” balas Alif.

“Jangan iya-iya doang!” tegur Maminya.

Alif hanya tertawa, kemudian dia mengecek gawainya. Membuka pesan masuk dari Randi yang mengatakan,

DoRandi

Lif, dengan besar hati gue memohon pada Allah Yang Maha Adil. Memohon supaya pernikahan lu dan Laras Batal.

“Anjing bener!” umpat Alif.

“ALIF!  TADI MAMI BILANG APA SAMA KAMU?!”

Gawai yang dipegang Alif jatuh di lantai, laki-laki itu terkejut saat Maminya marah-marah dan dia merutuki dirinya sendiri karena keceplosan mengumpat.

“Iya Mi maaf.”

Mami Alif menarik napas dan memghembuskannya pelan. “Awas ya kalau ngomong kasar lagi, sana cepat mandi katanya mau ke kantor.”

“Iya Mami sayang.” Alif beranjak dari duduk dan melangkah menuju kamar mandi.

“Lif.” Panggil Maminya.

Alif yang hendak masuk ke dalam kamar mandi, mengurungkan niatnya. “Iya Mi?”

“Kamu datang ke kantor bukan karena modus buat ketemu Laras kan?” tanya Maminya curiga.

Alif tertawa, bisa-bisanya Maminya tahu motif tersembunyi yang Alif simpan rapat-rapat. Ya memang niat awal Alif adalah untuk melihat Laras. Takut kalau misalnya calon istrinya itu di ganggu oleh laki-laki yang selama ini menjadi saingain Alif.