Sebelum membaca, Author dan segenap keluarga Pratama Kingdom mengucapkan
Selamat menunaikan Ibadah Puasa 🙏***
“Mencintai itu tidak harus memiliki alasan. Layaknya kita para manusia yang mencintai Tuhan, tanpa alasan kan.”
-Fall In You-
Karya Nadia Pratama
“Alif, bangun udah siang!”
Alif masih terpejam dan berada di alam bawah sadar. Bu Yuni—Ibu Alif, baru sampai di Indonesia malam tadi setelah perjalanan dari Korea.
“Lif, kamu jangan di biasakan buat tidur lagi setelah salat subuh. Ayo bangun, udah jam sembilan. Kamu gak ke kantor?”
Bu Yuni masih berdiri di samping ranjang Alif, memperhatikan putranya yang masih pulas. Beliau menggelengkan kepalnya pelan. Ini putranya kalau tidur udah kaya kerbau mati aja, susah dibangukan kecuali kalau…
“Eh ada nak Laras.”
Alif langsung terbangun dan duduk di atas ranjang dengan tegap.
Bu Yuni tertawa puas melihat ekspresi sang putra saat ini, terlebih Pak Ahmad yang tiba-tiba muncul dan mengatakan ada Laras di kamar Alif.
Alif mendengus kesal. Orangtuanya memang hobi sekali bikin dia kesal.
“Makanya gak nikah-nikah, habis subuh tidur lagi sih,” ejek Pak Ahmad.
Alif kembali berbaring tapi langsung ditarik oleh sang Mama. “Mandi! Kamu jangan mentang-mentang jadi bos, terus ke kantor seenaknya ya!”
“Mami, aku ngantuk banget sumpah, lagi pula udah bilang ke sekretaris aku kok kalau hari ini aku masuk siang,” balas Alif.
“Benar kata Mami kamu lho Lif, eh dengerin ya. Ini tuh salah satu alasan Laras nolak kamu mulu. Mana ada cewek yang mau sama cowok malas,” imbuh Pak Ahmad. Alif menatap Papinya sembari menggaruk rambut yang gatal.
“Papi mau ke mana, kok gaul banget gitu pakaiannya?” tanya Alif saat melihat sang Papi berpenampilan seperti anak muda.
“Diajak reuni sama Prabu Atha bledek, udah lama juga gak ketemu dia, Ghozila, Rustam, sama itu tuh. Ayahnya Hafsah, dulu kan Cuma ketemu beberapa kali aja,” balas Pak Ahmad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In You [Sudah Terbit]
Teen Fiction📌 Lapaknya Alif "Harta, tahta, tampan gak burik seujung kuku pun, kemewahan, gak pernah kekurangan, lahir dari keluarga baik-baik, satu iman," jeda sekian detik. "Apa yang buat kamu susah nerima aku? Semuanya udah jelas, kamu bakal bahagia kalau ni...