FIY. 4

3.3K 927 157
                                    

“Bertahan untuk dia yang tidak pernah mengharapkan atau berpaling untuk menerima tawaran hati yang dengan tulus memberi.”

-Fall In You-

Karya Nadia Pratama

Karya Nadia Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Randi membuka pintu mobil Alif, duduk di sebelah sahabatnya itu dan memberikan satu cup kopi hangat.

“Makasih Dora,” ucap Alif.

“Iya sama-sama, eh buruan ke Kafe gue, Atlas sama Bagus udah nungguin.” Pinta Randi. Alif menyesap kopinya.

“Bentar dulu, capek nih habis jadi model,” jawab Alif. Dia baru menyelesaikan misinya menjadi model sekitar satu jam lalu, setelah itu duduk di dalam mobil entah menunggu apa lagi.

“Nungguin apa sih? Laras?  Dia udah pulang sama Raga,” ucap Randi. Alif langsung menatap sahabatnya itu.

“Raga parkirnya mobilnya di depan, jelas lu gak lihat kalau dia pulang sama Laras.” Lanjut Randi.

“Kapan?”

“Pas gue beli minum.”

Alif diam, jadi benar ya. Mau dia bilang apapun sama Laras tentang perasaannya, gadis itu tetap pada pendirian. Tidak akan menerima Alif, bagi Alif, tidak ada alasan yang jelas tentang penolakan ini.

Alif hanya ingin Laras melihat dengan hati dan membuka pikirannya tentang perasaan Alif padanya. Alif tidak akan bertahan jika dia tidak benar-benar mencintai Laras, dan dia tidak akan bertahan jika keseriusan itu sudah mencapai puncak.

Pernah ada yang mengatakan pada Alif mengenai hal bertahan tapi tidak dihargai. Bahwa semua akan percuma jika tidak dihargai, lebih baik pergi dari pada bertahan dan terus menjadi bodoh.

Namun Alif hanya menjawab. “Karena hati berhak memilih pada siapa dia ingin singgah dan menetap. Saat ini gue ingin melakukan itu untuk Laras, gue harap semua yang udah gue perjuangin, gak akan sia-sia.”

"Kayaknya bakal susah deh." ucapan Randi membuat Alif kembali ke alam sadar dan menatapnya.

"Dari apa yang gue lihat, Laras itu insecure sama lu," lanjut Randi.

"Laras sempat bilang kalau takdirnya itu bukan sama lu, Swiper."

"Kapan bilangnya?" tanya Alif.

"Waktu lu ada diatas panggung, gue gak sengaja dengar obrolan dia sama karyawan lu yang lain. Dari tatapannya aja, Laras udah kentara insecure banget kalau sama lu."

Alif menghembuskan napas pelan. "Padahal gue gak pernah nyuruh dia buat jadi sempurna. Cukup apa adanya karena cinta gak mandang fisik, harta, maupun tahta."

Fall In You [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang