Sebelum membaca, gue ingetin. Tolong jangan sambil makan yang manis-manis karena part ini udah manis!!!
“Ketika kita percaya akan semua rencana-Nya, hasilnya satu, yaitu, bahagia dengan takdir terindah.”
-Dalam cerita Fall In You-
Karya Nadia Pratama
Waktu menunjukan pukul enam pagi, Laras sudah rapi dengan gamis dan khimar yang ternyata sudah ada di dalam lemari Alif, sedangkan Alif, laki-laki itu kembali tidur setelah pulang dari masjid.
Laras mendekat ke arah ranjang lalu membangunkan suaminya itu. “Kak Alif, bangun!” ucapnya seraya mengguncang pelan lengan Alif.
“Kak, bangun!” ucap Laras untuk ke sekian kalinya.
“Hmm bentar lagi,” balasnya.
“Kak, kalau habis subuh jangan tidur lagi. Ayo bangun!”
Alif mencebik, dengan raut cemberut. Laki-laki itu bangkit dari posisi berbaringnya. Laras menahan senyum, melihat Alif yang baru bangun tidur sama saja melihat bayi besar. Sosok Alif yang galak dan berwibawa, seketika hilang dari ingatan Laras.
“Cuci muka, terus cari kegiatan deh biar gak ngantuk,” titah Laras. Alif mengerjap, menatap istrinya dengan wajah datar.
“Sini Ras.” Alif menepuk sisi kanan kasur yang kosong, menyuruh Laras untuk duduk di sampingnya. Laras mengikuti kemauan Alif
“Kenapa? Aku mau turun lho, bantuin Mami sama Kak Anggun di dapur.”
“Pasti mereka tahu kamu capek, kan pengantin baru.” Alif bersandar di bahu Laras. Laras merasa tegang, ya meski sudah sah, tetap saja kan. Ini kali pertama Alif manja dan selalu ingin dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In You [Sudah Terbit]
Novela Juvenil📌 Lapaknya Alif "Harta, tahta, tampan gak burik seujung kuku pun, kemewahan, gak pernah kekurangan, lahir dari keluarga baik-baik, satu iman," jeda sekian detik. "Apa yang buat kamu susah nerima aku? Semuanya udah jelas, kamu bakal bahagia kalau ni...