18 |🍦percaya

862 238 108
                                    

The way to know : Who is Varren?

**✿❀ Bagian 18 ❀✿**

di sini udah buka, di situ udah kah?

selamat berbuka 🤗

Varren ya? Dia bisa dipercaya, atau mungkin aku yang terlalu meragu?

Senin, istirahat pertama.

"Nu, ambilin caos Nu." Pinta Yudha dari bangku kantin paling ujung, sembari mengulurkan tangan pada Keanu yang lebih dekat ke tengah meja.

Namun kala detik lebih berlalu, dan tangannya mulai lelah terulur, ia tak juga mendapat respon dari Keanu yang masih sibuk makan baksonya sembari menyimak akun receh pada layar smartphone di genggaman. Jelas, hal ini ia anggap sebagai undangan peperangan.

Yudha berteriak, "COK, CAOS COK, CAOS!!" Kepalang emosi, takut mie ayamnya keburu dingin. Jian yang ada di antara mereka, sampai harus mengelus dada saking kagetnya. Yudha tak peduli; Jian ini juga, bukannya mengalah buat mengambilkan, malah diam saja menyimak, kan Yudha tambah emosi.

"Cocot lo, Dha. Bentar napa?!" Balas Keanu, menatap kesal ke arah Yudha. Mengambil botol kaca itu, lalu menyerahkannya pada Yudha yang ingin sekali memukul kepala Keanu menggunakan benda yang berpindah ke genggamannya sekarang.

"Hewan aja makannya bisa diem." Celetuk Jian, menusuk satu cilok dengan garpu, lalu dimasukkan ke mulut seraya kembali fokus ke smartphone.

Yudha tatap sinis sewaktu dengar kalimat itu, tak berpikir panjang, dan karena tahu Jian paling tak suka dengan caos; dia beri saja bumbu itu ke piring Jian banyak-banyak. Tak mau tahu, kalau Jian baru makan tiga cilok dari seporsi.

"Anjing." Umpat Jian.

Yudha memberi ekspresi remeh ke kawannya itu. Meletakkan kembali caos, lalu fokus ke mie ayam nya.

Jian menghela napas. Punya kawan kok kaya anjing semua, batinnya prihatin. Jadilah dia menyingkirkan piringnya, memilih untuk minum es teh nya saja, sambil comot beberapa pangsit dari piring Varren yang duduk di hadapannya.

"Ren." Jian memanggil.

"Hm." Jawab Varren yang melirik sekilas; selain saat tidur, Varren itu paling tenang saat makan. Dalam aktivitas seperti itulah Aditama nampak berbeda, terasa normal, bukan abnormal yang suka sekali menciptakan keributan.

"Aisha hari ini lomba tuh, dah tau belum lo?" Beritahu Jian, masih betah berbagi makanan dengan punya Varren.

"Udahlah, yakali bini gue ada apa-apa, gue gak tau." Jawab Varren percaya diri sekali. Mendorong sisa batagornya yang masih banyak ke arah Jian, lalu meraih minuman kawannya untuk disedot sampai sisa seperempat. Berbagi itu indah, wahai saudaraku.

Keanu tersedak di tempatnya, "Anjir, bini. Nembak aja belum, ngaku bini, yhaaa." Ejeknya, memasang muka-muka jelek yang seolah meminta untuk Varren tonjok.

"Daripada lo, ngakunya paling ganteng, tapi gak pernah punya pacar, yhaaa." Balas Yudha rese.

Keanu melirik tajam, "Ya gimana mau pacaran? Orang gue sukanya sama Varren."

Jian tarik nafas dalam-dalam, "A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim." Sambil pegang kepala Keanu, lalu ditiup ubun-ubunnya main-main.

•••

Who is Varren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang