13 |🍦sama sisi

998 266 62
                                    

The way to know : Who is Varren?

**✿❀ Bagian 13 ❀✿**

Varren ya? Netra nya sewarna lelehan gula.

Ramai siswa berkumpul di lapangan sekolah. Dari speaker diumumkan jika hari ini tidak ada upacara, hanya apel yang akan berlangsung selama setengah jam ke depan.

Aisha mengenakan topinya selagi mengikuti langkah Clara yang berjalan lebih dulu. Melalui pintu kelas, kala tubuhnya hendak berbelok ke kanan; bersamaan segerombol siswa datang, mengiringi langkahnya, menjadikan Aisha di kepung oleh mereka tanpa sengaja.

Aisha dilanda bingung sejenak, tubuhnya malah bergeser di tengah-tengah gerombolan anak laki-laki itu; mereka sibuk bercanda, tak cukup peka akan keberadaannya. Pandangannya mengedar, menatap beberapa wajah, dan berusaha mencari celah untuk keluar menyusul Clara. Tiba-tiba dia mengeluh, mengapa tubuhnya pendek sekali diantara anak-anak ini, Aisha jadi takut untuk meminta diberi jalan.

Hampir saja menarik kecil lengan seragam salah satu siswa; namun, retinanya menemukan Varren. Sedikit ke belakang dari posisinya; membuat Aisha berpikir untuk melambatkan langkah, hingga dirinya sejajar di samping bahu Varren.

Di detik yang seolah melambat, bibir Aisha terbuka untuk menyerukan nama Varren; dan sebelum suaranya terserukan, mata mereka bersitatap sejenak, tanpa diduga Varren berpaling dan melewatinya begitu saja.

Lalu Aditama dan kawannya menghilang di belokan menuju tangga. Menjadikan Aisha terbebas dengan gerak tubuh yang terdiam. Sesuatu hinggap di pikirannya, yang ia berharap bahwa itu hanya perasaannya semata. Apa Varren baru saja tak menghiraukannya?

Kalau pun Varren benar bermaksud tak menghiraukannya, Aisha tidak ingat ia pernah berbuat salah. Kecuali, Varren mulai memikirnya sikap Aisha yang jual mahal padanya dulu. Tapi, sewajarnya bukan si gadis bersikap demikian? Lebih-lebih pada Varren yang langsung mendekati tanpa aba-aba.

Aisha menghela napas, kembali melangkah dan kini berpikir tentang bagaimana cara mengembalikan kemeja kotak-kotak berwarna merah-hitam ---milik Varren, yang dipinjamkan padanya waktu mengantar pulang hari Jumat kemarin, agar pahanya tidak nampak saat duduk di atas motor; mengingat rok nya sebatas lutut.

Varren kenapa begitu? Gadisnya jadi overthinking pagi-pagi kan.

Aisha terlalu berharap rupanya, sedangkan Varren mulai menyerah akan dirinya. Dasar perempuan, kemarin saja tak menanggapi, giliran tidak dikejar, malah bingung sendiri.

•••

Matahari mulai terik siang ini. Jam pelajaran masih berlangsung, dengan sisa niat yang hanya dimiliki sebagian murid.

Pak Harno, guru ekonomi, tengah menerangkan materi di depan sembari memegang modul yang menjadi pembahasan. Tak heran lagi, pada murid-muridnya yang justru tertidur pulas seolah mendapat dongeng pengantar tidur darinya.

Kelas 12 IPS-4 memang terkenal istimewa, entah kesabaran gurunya, maupun kelakuan siswa di dalamnya. Ditambah, keberadaan seorang Varren Aditama yang sering menjadi pelopor segala bentuk pemberontakan mereka terhadap peraturan sekolah. Berlebihan memang untuk dijelaskan secara demikian, namun pada kenyataannya mereka lebih mendengar apa yang Varren ucapkan, ketimbang menuruti tata tertib dan terhindar dari masalah.

Who is Varren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang