24 |🍦punyaku.

855 220 58
                                    

The way to know : Who is Varren?

**✿❀ Bagian 24 ❀✿**

Varren ya? Selalu saja ada sesuatu yang membuatku kagum mengenainya.

Udara yang dingin, tak dihiraukan ketika pusat dari pikiran Aisha ada di jauh sana. Gavin ia paksa untuk mengantarnya padahal sudah pukul sepuluh malam lewat; mengancam adiknya bahwa ia akan pergi sendiri jika Gavin kukuh tak mau mengalah. Mereka bergegas, mengendarai motor tanpa membangunkan Bunda yang sudah terlelap.

Begitu tiba di parkiran rumah sakit, Aisha segera turun dan masuk ke bangunan yang didominasi warna putih dan hijau itu, mengabaikan teriakan Gavin yang meminta untuk ditunggu.

"KAK MASYAALLAH, TUNGGUIN ELAH, ENTAR GUE DICULIK TANTE-TANTE WOY!"

"Jangan teriak-teriak tong, rumah sakit ini!" Tegur Pak satpam yang berjaga.

Gavin cengengesan, "Maaf Pak. Kebawa emosi." Ia pun menyusul langkah Aisha yang kini bertanya pada bagian administrasi.

Lorong rumah sakit telah sepi, hanya beberapa orang yang tinggal, dengan lampu dinyalakan di setiap jarak yang pasti.

Isi pikirannya penuh, sebab rasa peduli akan anak Adam itu lebih menguasai diri.

Manakala Aisha mendapatkan informasi yang ia perlu, langkahnya kembali dipacu menuju ruangan yang baru saja diberitahu.

Menjadikannya bertemu dengan banyak orang yang berkumpul di satu lorong, di depan ruangan yang tertutup rapat. Pandangan Aisha mengedar, mencari sosok Varren, karena ia tahu Virendra sudah mendapat penanganan; maka Varren yang butuh untuk ditenangkan sekarang.

Kakinya menuju kepada Jian yang membalas tatap, "Varren mana?" Tanya nya, perlahan mengatur nafas yang tersengal.

"Di taman sana, tolong lo susul gih."

Aisha mengangguk, lantas pergi setelah menatap Gavin sebagai isyarat agar adiknya tinggal sebentar.

"Lah, lo ngapain kesini?" Jian bertanya, kala menemukan keberadaan anak laki-laki yang lebih muda. Cukup kenal, karena pernah juga hangout bersama.

Gavin mengulas senyum tipis, sadar akan suasana yang masih abu-abu untuk menahan diri agar tak kelepasan dan bercanda di waktu yang tidak tepat. "Gue adiknya kak Aisha bang."

"Oh." Ditariknya Gavin untuk mendekat, dan duduk di kursi kosong, tepat di samping tempatnya berdiri.

Keanu yang menempati deretan kursi yang sama melakukan brofist dengan Gavin, lalu menyeletuk, "Agak gak percaya gue lo adiknya Aisha. Anak pungut lo ya?"

Gavin mendelik tajam, sedetik setelahnya mengubah air wajah menjadi terkejut, "Kok tau?"

Keanu terbahak, memecah hening, "Bangke, malah dijabanin."

Yasudah, kalau Gavin dan Keanu yang merupakan satu spesies dipertemukan, maka tak heran bila lorong itu selayak kebun binatang sekarang.

Who is Varren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang