25 |🍦simpati

904 205 68
                                    

The way to know : Who is Varren?

**✿❀ Who is Varren? ❀✿**

Varren? Dia pemuda ku.

note dari aku buat kita :

kita gak pernah tau apa yang dihadapi orang lain setiap harinya. entah terasa berat atau ringan.

gimanapun itu, jaga agar bahu mu tetap tegap. semangat!

•••

Satu kamar rawat inap, di mana ada dua bangsal yang mengisi. Virendra terbaring di bangsal ke dua, menjorok ke dalam. Sementara bangsal yang dekat dengan jendela dan pintu masuk kosong tak dimiliki.

Risma telah pulang sejak setengah jam yang lalu, setelah menjaga Virendra yang sempat kesakitan begitu bangun karena pengaruh obat bius yang usai, tengah malam tadi.

Pagi ini, digantikan oleh keberadaan Aisha seorang diri; mengingat Varren sedang pergi ke kantin rumah sakit, membeli tisu basah untuk keperluan Virendra.

Anak tengah Aditama duduk bersandar pada bantal yang sudah dibuat tinggi, memperhatikan Aisha yang membuka sterofoam berisi bubur ayam yang masih hangat.

Aisha mendongak menatap pada Virendra. Pertemuan kedua kali bagi mereka, tetapi Aisha sedikit banyak tahu apa saja yang membedakan antara dua saudara kembar itu.

"Mau lo makan sekarang? Gue bantu." Tawar Aisha, tahu bila adik dari kekasihnya itu mendapat jahitan di lengan dan dada kanan, sebab sayatan benda tajam.

Virendra tersenyum, auranya berbeda sekali dengan Varren. Untuk ukuran awal-awal saling mengenal, Virendra nampak lebih hangat bersanding kesan kakak kelas teladan idaman satu sekolah. Sementara Varren, tahu sendiri bukan bagaimana awal kedekatan Aisha dengan siswa yang menyandang predikat orang paling dihindari satu sekolah? Bahkan Aisha pernah berkeinginan untuk tak berurusan dengan Varren dulu.

"Enggak, makasih. Nunggu Varren aja. Kalau dia liat lo nyuapin gue, diratain nih rumah sakit." Candanya.

Aisha mengukir senyum, kemudian menutup lagi sterofoam, dan meletakkannya di atas lemari kecil yang disediakan.

"Gue denger dari abang, lo murid akselerasi ya? Makanya bisa kuliah duluan?"

Virendra mengernyit, "Abang siapa? Bang Varren?"

"Bukan. Bang Theo, dia abang gue."

"Oh, bang Theo itu abang lo?" Virendra mengangguk, tersenyum lebih lebar kala sosok Theo hadir dalam memori. Kakak tingkat keren yang dekat dengannya dari hari pertama ospek. "Iya, gue akselerasi. Btw, bilangin abang lo, makasih banget kemarin udah nolongin gue."

"Nanti disampein."

Ada jeda tanpa rasa canggung menyergap sejenak, sebelum Virendra kembali bertanya, "Jujur ya Sha, semenjak deket sama lo, Varren jadi gemes anjir."

"Hah?" Aisha ikut tersenyum karena Virendra juga sama, seolah apa yang akan mereka bahas sebentar lagi adalah hal yang paling lucu satu semesta. "Gemes gimana maksudnya?"

"Dia ngurangin rokok, pas gue tanya tumben? Jawabnya malah gini, sayang banget gue tuh sama Aisha. Terus korelasinya apaan??" Jelas Virendra, sedikit emosi.

Who is Varren?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang