"Selamat anak muda, kau berhasil menuntaskan misi terakhir ini.."ucap Kou, di samping ketegasan yang terpatri di wajahnya terdapat juga senyum meneduhkan di sana. Naruto mengerjapkan kedua kelopak mata tannednya, menatap tak percaya pada sosok yang berada di hadapannya. Ia juga memandang satu per satu Tetua Hyuuga yang memberikan ekspresi serupa, tenang dan meneduhkan.
"Burgushi buatanmu enak, Naru..sangat komersial jika untuk dijual, cocok untuk dijadikan kudapan praktis dan juga mengenyangkan.." timpal Hikari tulus, ia mengulas senyum ke arah calon menantunya itu.
"Kau lulus ujian untuk menjadi calon suami Hyuuga Hinata," tutur salah satu Tetua Hyuuga yang berada di sebelah Hikari.
Semua Tetua Hyuuga berdiri dari posisinya dan diikuti oleh Naruto. Minato, Kushina dan Hinata yang berada di seberang pun sontak ikut melakukan hal yang sama, tentu dengan hati senang dan mata yang berbinar-binar bahagia. Kushina menahan diri untuk tidak menjerit dan meneriaki keberhasilan putranya dari jauh.
"Selamat ya.." satu per satu para manusia paruh baya bernetra sama dengan Hinata itu menyalami dan memberi selamat kepada putra tunggal Minato dan Kushina. Sungguh, pria bersurai kuning itu masih belum percaya dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Ia masih terasa mimpi, tapi mimpi yang menyenangkan. Berharap ia tak dibangunkan jika itu memang mimpi. Tapi, apalah daya, ini adalah kenyataan yang sesungguhnya bahwa ia sudah lolos ujian untuk meminang sang putri Hyuuga.
Minato, Kushina dan Hinata pun bergabung bersama Naruto yang berdiri dengan senyum malu sekaligus kikuknya."Selamat datang di keluarga Hyuuga ya, Naru.." ucap Hikari lembut, ia memeluk tubuh tegap Naruto. Memeluknya dengan penuh kehangatan layaknya seorang ibu.
"Iya, te-terima kasih, i-ibu mertua, he he," bisik Naruto canggung dengan wajah yang memerah.
Minato dan Kushina terkekeh geli melihat aksi putranya yang tak biasa itu. Sepasang suami istri itu pun menepuk pundak Naruto dan mengucapkan,"Selamat ya putra kesayanganku, Uzumaki Naruto. Kau memang selalu dan selalu membanggakan kami, nak," ungkap Kushina bangga. Ia memeluk kencang tubuh putranya. Hingga putranya sedikit kewalahan dengan euforia sang ibu yang menurutnya berlebihan.
Setelah selesainya ujian Naruto, pada malam di hari yang sama, keluarga mempelai laki-laki melamar putri Hyuuga secara resmi kepada Kou dan Hikari. Obrolan hangat seputar persiapan pernikahan mereka berlangsung lancar tanpa kendala. Jangan lupakan pipi masing-masing kedua calon mempelai yang memerah. Sungguh, itu adalah pengalaman mendebarkan dan menyenangkan. Sorak sorai menggema di hati kedua makhluk yang akan bersanding lusa di pelaminan dengan konsep tradisional Jepang itu.
.
.
.Naruto dan Hinata sudah kembali ke Tokyo dengan status baru sebagai suami istri. Kushina dan Minato menyambut mereka dengan antusias malam ini. Akhirnya mereka sudah tiba di mansion kembali setelah selama 1 minggu berada di Osaka,"Apakah kalian berencana berbulan madu ?" tanya Minato to the point, mereka sedang bersantai di ruang keluarga. Duduk saling bersisian Kushina dan bersebrangan dengan Naruto dan Hinata.
"Kami belum tahu, bagaimana dengan restoran ?" jawab Naruto, ia menyesap ocha hangat disusul dengan sang istri yang duduk di sebelahnya.
"Kau ini, kami ingin cepat menimang cucu, Naru..!" goda Kushina, ia mengedipkan sebelah matanya ke arah Minato, yang disambut dengan kekehan geli dari sang suami.
"Jika masalah itu, tak perlu bulan madu, bu. Di manapun kami bisa membuatnya, mau di kamar, di ruang tamu, di kamar mandi, di...awww !!" Naruto mendapat cubitan gemas di pinggang kirinya, tentu saja itu ulah Hinata. Ia malu jika mulut suami kuningnya terlalu frontal, terlebih di depan ayah dan ibunya sendiri. Wajah Hinata sudah memekat warnanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takoyaki Girl (End) ✔️
FanfictionJika kau disuruh memilih, kau memilih cita-cita atau cinta ? Hyuuga Hinata berusaha mati-matian untuk menekan perasaan cintanya terhadap seorang pria bernama Uzumaki Naruto. Karena ia takut efek dari mencintai seseorang terlalu dalam. Yaitu buyarnya...