Bab 3

706 114 37
                                    

Onigiri Miya

Haikyuu @FurudateHaruichi

Pairing : Sakusa x Osamu? (Yup, Osamu is bottom)

Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... ayo bikin fluffy No Beta, jadiiiiii ........

Summary :

Semua berawal dari Sakusa Kiyoomi memutuskan dapur Osamu cukup bersih untuk dia kunjungi. Sakusa/Osamu.

Happy reading

Orang itu datang lagi.

Osamu sudah kehilangan angka untuk menghitung berapa kali Sakusa muncul di restorannya. Dia tidak keberatan, pada akhirnya Sakusa adalah pelanggannya. Lelaki itu juga selalu bersikeras membayar, atau membawa Sake, wine, terkadang bahan makanan saat pergi ke apartemennya—yang mengejutkan Sakusa mengerti untuk membeli bahan-bahan berkualitas, hanya saja dengan harga yang terlampau mahal—dan secara khusus memintanya memasak sesuatu.

Lihat saja sekarang, Osamu menatap tak percaya pada daging sapi yang dibeli Sakusa. Lengkap dengan harganya yang keterlaluan. Sakusa menatapnya dengan sebelah alisnya yang terangkat, masker telah menghilang dari wajahnya sejak dia memasuki apartemen Osamu.

"Kau—" Osamu mendecak di ujung lidahnya. Kehilangan kata-kata. "Ini mahal."

"Oh."

Hanya itu. Sakusa tidak pernah mempedulikan seberapa banyak uang yang dia gunakan untuk membeli barang. Berbeda dengan Osamu yang selalu memperhatikan setiap harga dan kualitas, sehingga dia bisa membuat onigiri dengan modal rendah, tetapi tetap memperhatikan kualitasnya. Sedangkan Sakusa tidak peduli. Asal berkualitas, berapa pun harganya dia sama sekali tidak keberatan.

Osamu memijat pangkal hidungnya. "Biarkan aku yang membeli bahan masakan setelah ini, Sakusa. Kau hanya perlu memberitahuku apa yang ingin kau makan."

Sakusa bersidekap. "Kau tidak memperbolehkanku membayar. Sake dan Wine yang kubawa masih banyak tersisa, karena kau tidak terlalu kuat minum. Kalau kau menolak bahan-bahan yang kuberikan, darimana aku harus membayar masakanmu?"

"Sudah kubilang, kau tidak perlu membayar," gerutu Osamu lelah. Berapa kali dia harus berada dalam pembicaraan ini selama sebulan terakhir. "Aku senang memasak. Kau memakan masakanku dengan nikmat. Itu sudah cukup."

"Aku menolak," ketus Sakusa. "Kalau kau tidak mau membayar, maka aku tidak bisa datang lagi. Dan aku tidak mau itu."

Osamu menyugar rambutnya. "Mari membuat kesepakatan." Sakusa menopang dagunya, rambut ikalnya jatuh dengan anggun ke pelipisnya. Menganggumkan. Osamu menepis pemikiran sinting itu jauh-jauh. "Kau temani aku berbelanja seminggu sekali, sehingga aku bisa memilih mana yang harus dibeli."

"Dan aku yang membayar."

Miya bungsu berdecak, tangannya kembali sibuk mengeluarkan bawang bombai. "Yeah," gumamnya kalah. "Kau yang membayar."

Sakusa tersenyum puas. Hal itu cukup mengejutkan Osamu dan ingatan tentang peringatan lelaki itu berminggu-minggu lalu berkelebat. Ketika lelaki itu menorongnya, ekspresinya yang putus asa, bercampur dengan kekhawatiran yang aneh. Osamu tidak tahu mengapa, dan bagaimana bisa seorang Sakusa Kiyoomi melakukan itu untuknya. Sekali lagi, sebelum ini mereka tidak dekat. Sangat jarang bertukar sapa dan hanya mengangguk sebagai gantinya saat berpapasan. Tidak ada yang spesial di antara mereka, hingga Sakusa menginjakkan kaki di restorannya.

Kemudian semuanya berubah. Seperti seseorang dengan sengaja membalik bola salju. Salju-salju itu adalah kehidupan Osamu yang tenang. Sekarang berhamburan karena Sakusa. Bohong bila dia bilang tidak tertarik pada Sakusa. Apalagi ketika orang itu sering sekali menungguinya memasak dan tidak sabar menunggu masakannya.

Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang