Bab 5

647 104 4
                                    

Onigiri Miya

Haikyuu @FurudateHaruichi

Pairing : Sakusa x Osamu/Suna x Osamu (Yup, Osamu is bottom)

Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk

Summary :

Semua berawal dari Sakusa Kiyoomi memutuskan dapur Osamu cukup bersih untuk dia kunjungi. Namun siapa sangka kedekatan mereka akan membawa Sakusa pada masa lalu Miya Osamu yang tak pernah dia duga? Sakusa/Osamu. (Suna/Osamu)

Happy reading

Ini adalah kali pertama Sakusa melihat Atsumu mengamuk. Selama ini dia menganggap Atsumu sebagai seorang menyebalkan, tetapi profesional dalam berkerja meskipun sering sekali marah. Namun saat ini, dia bisa melihat wajah Atsumu membiru, dan dia tidak menyangka lelaki itu tidak ragu memukul seseorang.

Di sisi lain, Osamu tampak memucat. Dia tahu siapa yang dipukul Atsumu, atau setidaknya mengira-ngira siapa. Akan tetapi, amarah memukul dadanya melihat betapa berlebihannya Atsumu, dan betapa dianggap tidak berdayanya dia. Tangannya mengepal kesal, tetapi tidak mampu melepas cengkraman Atsumu. Bahkan ketika mereka sampai di kedai Osamu yang—syukurlah—sepi pengunjung, Atsumu masih menyeret kembarannya. Lelaki itu terhuyung-huyung, kemudian terduduk. Masih dengan tangan Atsumu di lengannya.

"Kunci pintunya, Omi-kun! Kita tutup sekarang!"

Suara Atsumu dingin, tetapi Sakusa bisa merasakan getaran di sana. Selain itu, tangan yang mencengkram Osamu terlihat tidak menyakitkan, lebih kepada ketakutan. Atsumu takut bila dia melepaskan Osamu, maka dia akan menghilang saat itu juga.

"Tunggu!"

Sakusa menatap bimbang. Dia tidak tahu harus menuruti Atsumu dengan amarahnya, atau Osamu yang tampak memelas. Seketika dia ingin keluar dari kedai ini, menutup pintu, lantas membiarkan mereka berdua menyelesaikan permasalahan mereka sendiri. Akan tetapi Sakusa bergeming. Dia masih melihat Osamu, lantas beralih pada Atsumu yang tidak mau repot-repot menoleh.

Sakusa menghela napasnya. "Miya, tenanglah!"

Atsumu menoleh. Matanya melotot marah, dan—astaga—hendak menangis. "Tutup pintunya, Omi!" Suara Atsumu meninggi ketika menyebut namanya. Hampir seperti menjerit. "Tutup pintunya sekarang, dan jangan biarkan Bajingan itu masuk!"

Sakusa menoleh pada Osamu, meminta persetujuan. Lelaki itu mengangguk, dan berdiri. "Tenang, Tsumu!"

"Tenang? Dia kemari? Bajingan itu berani datang menemuimu setelah apa yang dia lakukan padamu."

"Itu sudah bertahun-tahun lalu!" bentak Osamu. Dia mencoba mengatur napasnya. Tangannya terkepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. "Aku bukan benda rapuh, Tsumu. Dia tidak akan menyakitiku."

"Itu yang kau katakan empat tahun lalu, dan aku masih melihatmu hancur!" Atsumu menjerit. Dia terengah-engah dan Sakusa baru menyadari satu hal, yang mengalami trauma bukan hanya Osamu. Atsumu mencengkram bahu Osamu. Dia membiarkan kepalanya bersandar pada bahu Osamu. "Aku tidak bisa lagi melihatmu hancur, Samu! Hanya kau yang kumiliki. Kau kembaranku."

Dengan canggung Osamu mengusap punggu Atsumu. "Aku tidak akan hancur, Tsumu. Percayalah padaku!"

Ketika melihat tangan Osamu yang diplester, Atsumu mendengkus meremehkan.

"Kau bahkan masih belum bisa menyebut atau mendengar namanya."

Atsumu mengerling pada Sakusa yang membeku. Sekonyong-konyong, dia merasa bersalah karena melaporkan kejadian tadi malam pada Atsumu. Siapa yang mengira Suna Rintarou akan benar-benar datang kemari?

Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang