Haikyuu @FurudateHaruichi
Pairing : Sakusa x Osamu/Suna x Osamu (Yup, Osamu is bottom)
Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk
Happy reading
Rupanya melakukannya dengan pelan-pelan tidak semudah itu. Sakusa semakin tidak sabar karena Osamu mulai menolak panggilan-panggilannya. Tidak sepenuhnya menolak memang, tetapi dia hampir tak pernah membalas pesan atau menerima panggilan teleponnya. Padahal timnya sedang berada di sisi lain jepang.
Meskipun begitu, Sakusa tahu tidak seharusnya dia segelisah ini. Osamu bukan kekasihnya, dan dia tidak memiliki kewajiban memberinya kabar. Akan tetapi, oh sial, hal itu tetap membuat Sakusa kesal setengah mati.
Atsumu di sisi lain, tidak membantu sama sekali. Dia selalu datang dengan candaan-candaan menyebalkan yang membuat hatinya panas. Sakusa tidak mengerti Atsumu sama sekali. Terkadang dia akan menjadi orang menyebalkan yang senang bermain-main, egois, dan seenaknya sendiri. Manusia paling menyebalkan yang pernah dia temui. Akan tetapi, jika itu menyangkut Osamu rupanya Miya bisa menjadi orang yang lebih bijaksana. Jangan berharap Sakusa akan mengatakan hal itu dengan mulutnya.
Tiga minggu terasa lama sekali untuknya. Selama pertandingan dia selalu mencari-cari di bangku penonton berharap menemukan Osamu ada di antara mereka. Nihil. Osamu menghilang, tidak secara teknis, karena Sakusa tahu dia sedang ada di restorannya. Sibuk dengan kegiatannya. Ya. Osamu sudah berkata dia sedang sibuk menjadikan restoran itu rumahnya. Maka Sakusa akan bertahan dengan alasan itu.
Setidaknya hanya selama tiga minggu.
Begitu menyelesaikan pekerjaannya, termasuk meeting, dan evaluasi pertandingan, Sakusa segera pergi ke restoran Osamu. Atsumu memasuki mobilnya tanpa permisi, dan Sakusa terlalu lelah mengusirnya.
Atsumu menyeringai lebar. "Mau bertemu Samu, kan?"
Sakusa memutar bola matanya kesal. "Terserah."
Mobil mereka segera meluncur ke jalanan dan segera terjebak macet. Sakusa mengetuk-ngetuk kemudi dengan jarinya. Tidak sabar dengan jalannya mobil yang berjalan lambat. Jam pulang kerja, sehingga wajar jalan dipenuhi oleh mobil.
Atsumu akhirnya memecah keheningan.
"Kau ini memang sulit sekali diminta untuk sabar."
"Aku sabar," desisnya.
"Ya. Dengan kebingungan sepanjang minggu karena Samu tidak mengabarimu."
Sakusa melirik Atsumu sekilas. Lelaki itu tengah menyandarkan diri pada kursi mobil. Dia menggunakan tangannya sebagai ganjal dan berbicara tanpa melihat ke arah Sakusa.
"Dia tidak pergi ke mana pun, Omi-kun, dia hanya perlu waktu."
"Aku tidak mendesaknya. Setidaknya, aku hanya ...." Sakusa tidak tahu harus berkata apa, sehingga dia mengalihkan pembicaraan mereka. "Apa yang kau bicarakan dengan Suna saat di bar?"
Atsumu mengalihkan perhatiannya dari jalanan dan menatap Sakusa dengan alis terangkat heran. "Bukan apa-apa. Aku hanya bertanya tentang kejadian itu, dan memintanya tidak mengganggu Samu lagi."
"Dia menceritakan kejadian lengkapnya?"
"Berdasarkan sudut pandang Suna? Ya. Mau dengar?"
"Kedengarannya menyebalkan."
Atsumu tergelak. "Kau benar."
"Jadi, kau tahu kejadian sebenarnya?" Atsumu menggertakkan giginya, dan mengangguk. Mobil mereka menjadi hening. Tidak ada satu pun dari mereka yang tahu harus mengatakan apa. Sakusa melirik Atsumu sebentar, dan menghela napas. "Kau kelihatan tenang meskipun sudah tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]
FanfictionSakusa Kiyoomi penasaran ketika Atsumu berkata dia ditendang keluar dari dapur Osamu Miya. Untuk itu, dia memutuskan untuk datang dan membeli beberapa Onigiri. Namun, siapa yang menyangka kedekatannya dengan Osamu membuatnya terseret dalam masa lalu...