Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk
Happy reading
Sakusa lengah. Dasar paparazi tukang cari perkara. Tidak bisakah mereka membiarkan seseorang tenang dengan kehidupannya?
Pagi ini, dia dibangunkan oleh kumpulan dering telepon bising. Ada banyak sekali notifikasi dari Atsumu—sebagian besar link dengan umpatan amarah—dan kaptennya yang meminta penjelasan. Setelah ditelusuri, Sakusa tidak bisa berkata apa-apa. Orang-orang itu membagikan foto mereka semalam dengan kalimat provokasi seolah kami memiliki hubungan intim. Rupanya seorang paparazi sudah mengikutinya sejak Sakusa sering datang ke restoran Osamu, mengikuti mereka ke hotel, memfoto kebersamaan mereka saat turun di tempat parkir hotel Sakusa, dan akhirnya mereka mendapatkan foto yang mereka mau. Saat Sakusa melindungi Osamu dari Haruto, dan saat dia menyentuh kedua pipi Osamu yang pucat.
Semakin dia mencari tahu lebih jauh, spekulasi-spekulasi itu semakin menyesakkan, dan komentar yang tertera di sana bukan lagi hanya sekadar komentar. Hinaan dan cacian yang diterimanya tidaklah dia pusingkan, tetapi siapa orang-orang brengsek di balik nama anonym yang berani berkata Osamu adalah jalang tidak tahu diri sedangkan mereka tak pernah mengenalnya?
Inikah yang terjadi di masa lalu? Inikah yang cacian dan hinaan yang diterima Osamu dulu? Dan di atas itu semua Sakusa membawa hal itu lagi padanya. Bagaimana lelaki itu sekarang menghadapinya?
Osamu tidak bisa dihubungi. Dia mematikan ponselnya sejak pagi. Sehingga dia segera menelepon Atsumu.
"Bagaimana Osamu?'
Atsumu terdiam beberapa detik, sebelum menjawab, "Kita perlu bertemu. Aku akan mengirimi lokasinya."
Panggilan mereka terputus. Atsumu bahkan tidak menjawab pertanyaannya. Beberapa detik kemudian Atsumu mengirimkan GPS lokasi. MSBY meniadakan latihan hari ini. Managemernya mengatakan dia akan libur sampai setidaknya mereka memiliki cara untuk masuk. Wartawan yang haus berita menunggu di depan gedung mereka, dan apartemennya. Beruntung dia memilih apartemen dengan keamanan yang lumayan. Lantas bagaimana Osamu?
Apartemen Osamu hanya apartemen biasa tanpa penjaga, tanpa gerbang, hanya pintu yang melindunginya dari dunia luar. Dia ingin tahu bagaimana keadaannya sekarang, tetapi pergi ke apartemen Osamu sekarang hanya memperburuk keadaan.
Tidak.
Mungkin ini adalah kesempatan untuknya. Sejak awal dia bersumpah tidak akan lari. Sakusa sudah menduga hal ini akan terjadi cepat atau lambat, tetapi membayangkannya dan melewatinya langsung adalah dua hal yang berbeda.
Sialan. Dia meraih jaket, masker, dan kunci mobil. Sakusa memiliki rencana, tetapi yang terpenting sekarang adalah Osamu. Dia harus memastikan Osamu baik-baik saja, dan hanya Atsumu bisa melakukannya sekarang. Selain itu, dia perlu seseorang yang bisa menjaga mental state Osamu.
Sakusa melewati banyak wartawan yang berebut memberi pertanyaan dan memotret. Dia tidak peduli. Mereka tidak akan mengikutinya kan? Sebaiknya mereka tidak mencobanya. Sakusa menginjak pedal gas cukup dalam, melewati beberapa mobil, dan berkali-kali mengecek spion. Bagus. Mereka tidak mencoba mengikutinya.
Atsumu sendiri memilih tempat yang bagus. Di pinggir kota, dan jalanan legang. Dia menginjak pedal gas lebih dalam, dan sampai pada cafe kecil yang terpencil. Cafe itu memberi Sakusa kesan nostalgia dan ketenangan yang menenangkan. Setidaknya, kalau saja tempat ini dikelola Osamu, Sakusa tidak akan segan datang meskipun perlu satu jam penuh mengendarai mobil, dan akan lebih lama jika terjebak kemacetan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]
FanfictionSakusa Kiyoomi penasaran ketika Atsumu berkata dia ditendang keluar dari dapur Osamu Miya. Untuk itu, dia memutuskan untuk datang dan membeli beberapa Onigiri. Namun, siapa yang menyangka kedekatannya dengan Osamu membuatnya terseret dalam masa lalu...