Bab 16

464 73 24
                                    


Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk


Happy reading

Sakusa datang lagi. Setelah beberapa hari yang lalu mendengar pernyataan Sakusa—meskipun dia berpura-pura tidur—Osamu tidak bisa menatap Sakusa pada matanya. Padahal dia tahu harus menghindarinya, tetapi setelah malam itu, malam menyenangkan di restoran mewah dan pantai sepi yang menenangkan, Osamu hampir tidak bisa mengenyahkan Sakusa dari pikirannya.

Betapa Sakusa memperlakukannya dengan sangat baik. Seolah dirinya menganggap Osamu adalah segalanya. Setiap sentuhannya seolah memberi tahu bahwa dia akan menjaganya dengan baik. Akan tetapi, Osamu tidak bisa.

"Hai!" sapa Sakusa sembari membuka maskernya. Di balik masker itu Sakusa tersenyum tipis. "Kau sibuk?"

Sakusa jadi sering mengajaknya pergi. Dia bilang minggu depan pertandingan akan diadakan di sini dan meminta Osamu datang. Osamu belum mengiyakan. Dia hanya berkata bila ada waktu karena biasanya restoran akan sangat ramai. Sakusa tetap bersikukuh memintanya datang.

"Masih seperti biasa," balasnya.

"Sakusa-san! Halo!" sapa Haruto ramah.

Sakusa hanya mengangguk. Dia segera duduk di kursi setelah membersihkannya. Matanya tidak terlepas dari Osamu sehingga membuat sedikit salah tingkah. Sakusa juga sering memintanya memasakkan sesuatu, dan rencana Osamu untuk menjauhi lelaki itu gagal total. Akan tetapi, selain semua kedekatan ini, Osamu memperhatikan satu hal.

Sakusa tidak menyukai Haruto.

Kenapa?

Osamu bukan orang bodoh atau begitu tidak peka, sehingga tidak menyadari sikap penolakan Sakusa pada anak itu. Lihat saja sekarang, Sakusa tidak mempedulikan ucapan Haruto dan hanya menatapnya. Hal itu sudah terjadi sepanjang pekan ini setelah mereka berlibur bersama.

Apa Sakusa cemburu? Tidak masuk akal. Haruto di sini karena bekerja, dan keakraban mereka serta merta karena anak itu banyak omong. Bersama Haruto mengingatkan Osamu pada Atsumu muda, dan dia tidak kesulitan menyesuaikan sikap. Kalau Sakusa tidak menyukai Haruto karena dia mirip Atsumu, bukankah seharusnya dia melakukannya sejak awal? Saat mereka pertama kali bertemu Osamu yakin Sakusa menyukai anak ini, seperti Kita menyukainya. Lalu kenapa tiba-tiba?

"Osamu-san, besok Yuuto mengajak bermain voli, ikut, ya?"

Osamu menyentuh belakang lehernya. "Besok kau libur?"

"Yeah," gumamnya sembari mengangguk. "Akhir-akhir pesanan banyak sekali sehingga aku kehabiskan stok beras. Pengiriman Kita-san mengalami keterlambatan dan baru datang lusa. Jadi, aku memutuskan untuk emngambil hari libur. Ngomong-ngomong, restoran jadi berjalan dengan sangat baik berkatmu. Terima kasih."

Sakusa mengangguk. Dia melirik pada Haruto yang bersungut-sungut.

"Kalau begitu mau pergi denganku?"

Osamu membeku. Dia serius? Bukankah dia sudah dengar Haruto mengajaknya besok? Meskipun Osamu belum mengiyakannya, bukannya seharusnya Sakusa tidak menawarinya pergi? Apa sih yang dipikirkan orang ini? Sakusa bahkan tampak tak merasa bersalah. Malah merasa senang melakukannya. Dia dengan cuek memakan onigiri yang dipesannya.

Osamu melirik Haruto. Dia menganga terkejut. "Sakusa-san, aku yang mengajak Osamu-san terlebih dahulu."

"Osamu tidak bilang iya. Dia tidak punya janji apa pun denganmu," jawab Sakusa tidak peduli. "Ngomong-ngomong, Miya bilang akan pulang ke apartemenmu malam ini."

Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang