Happy reading guys :)
-------------------------------------------------
Tapi ada tangan yang mencekal tangannya. Yasmine berbalik.
_____________________________________
"KAU?!.." pekiknya. sungguh tak percaya melihatnya ada disini. Melihat dia kembali. Setahunya dia pindah keluar kota. Keluar pulau jawa. Tapi kenapa sekarang dia ada disini?? Batin Yasmine dengan penuh tanya.
"Kenapa Yas? Kau kaget?" Pria itu hanya tersenyum. Mengangkat sudut sebelah kanan bibirnya.
"Lepaskan tanganmu!!" Yasmine mencoba memberontak.
"Tidak akan kulepaskan lagi Yas. Tak akan pernah. Aku tak mau kehilanganmu untuk yang kedua kalinya" pria itu lebih erat memegang pergelangan tangan Yasmine. Dan membuat Yasmine meringis kesakitan.
"Lepas. Kita itu bukan muhrim!" Yasmine masih mencoba melepaskan tangannya. Tapi Sia-sia, kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan pria itu.
"Aku tidak akan melepaskanmu. Kau harus ikut denganku Yas! Setelah sampai dirumah aku akan melepaskan tanganmu" tidak. Aku tidak mau ikut dengannya. Aku tahu sikap dan kelakuannya. Aku harus bisa lepaskan cengkramannya di tanganku. Batin Yasmine
Pria itu terus berjalan tanpa memikirkan tangan wanita dibelakangnya. Yasmine kesulitan berjalan dengan langkah pria itu yang besar dan dengan keadaan tangannya yang dicengkram seperti ini. Dia terus berjalan sampai menabrak orang-orang yang berada disekitarnya.
Sebenarnya dia mau membawaku kemana ya Allah tolong aku. Aku takut. Yasmine hanya mampu berdoa dalam hati. Ia menabrak seseorang dan tasnya terjatuh. Yasmine segera mengambil tasnya lalu meminta maaf pada orang itu."Maaf mas" ucap Yasmine tergesa-gesa.
Pria yang tak sengaja ditabraknya itu terlihat keheranan melihat kearah Yasmine. Lalu mengangguk dan mengucapkan "oh tidak apa-apa"
Pria itu terus saja berjalan tanpa memikirkan keadaannya.
"Dafa lepasin. Aku mohon. Sakit tau!"
Dia berhenti. Semoga dia melepaskannya. Batin Yasmine.
"Maafkan aku. Aku tidak akan melepaskanmu sebelum tiba dirumah. Aku harus menggunakan cara ini agar kau bisa ikut bersamaku. Mobilku berada di tikungan depan sana. Sebentar lagi kita sampai"
Yasmine masih terus berfikir berbagai macam cara, agar ia bisa lepas dan lari dari pria yang sedang mencengkram tangannya.
Yasmine POV
Dia hanya mengucapkan itu dan kembali berjalan. Sunguh dia benar-benar gila. Aku harus cari bantuan. Lena aku harus memberitahunya. Tapi bagaimana aku bisa menelfon dia dalam keaadaan seperti ini. Jalan tergesa-gesa. Aku juga sulit mengambil handphone ku didalam tas. Berfikir yas. Teriak! Aku harus berteriak minta tolong. Disini masih cukup banyak orang. Walau tidak seperti saat masih dekat toko buku. Yasmine harus segera melakukan apa yang baru saja ia pikirkan.
"TOLONG, TOL___" ucapannya terputus. Karena pria bernama Dafa itu menyekap mulut Yasmine.
"Kau mau berteriak haah?!" Dia berbelok ke arah gang disebelah kiri. gang ini sangat kecil dan berada di samping pertokoan. Lalu membelokannya lagi kearah kiri. Pria itu masih menyekap mulutnya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih mencengram tangan yasmine. Dia masuk makin dalam. Mau apa dia sebenarnya?!
"Dengarkan aku Yas! Kau tak akan lepas lagi dari ku. Aku menyukaimu, mencintaimu dan aku akan menikahimu. DENGAR ITU YAS!" Apa? Dia akan menikahi ku? Bahkan dia membentakku! Dia benar-benar positif gila!
"KAU GILA! AKU TIDAK MENYUKAIMU DAN TIDAK MAU MENIKAH DENGANMU!" aku membentaknya. Dia menghempaskanku kedinding tanpa melepas cengkramannya.
"Kau bilang aku gila? Memang aku gila Yas! Aku gila karena kau!"
"Aku tak perduli jika kau tak mencintai atau menyukaiku. Yang pasti aku akan tetap menikahimu. Karena aku yang hanya boleh memilikimu Yas!" Dia makin menghimpitku kedinding. Kepalaku terbentur dengan dinding itu. Dan sungguh itu sakit.
"AKU TIDAK MAU!!"
Dia menamparku sampai aku tersungkur dan keningku terbentur dengan batu yang ada disitu. Aku merasakan bau anyir dan mengalir diujung bibirku. Darah.
"KAU GILA!" Bentakku.
Dia berjongkok dihadapanku.
"Astaga Yas, kau terluka. Maafkan aku, aku tak bermaksud melukaimu"
Apa dia bilang? Maaf ck. Dia melakukan itu dalam keadaan sadar!
"Kau benar-benar gila Dafa!, kau melakukan itu dengan sengaja dan sadar! Lalu dengan mudah kau meminta maaf?!!"
Dia menarikku kembali hingga aku berdiri dan kembali menyentakanku ke dinding. Dia makin mengeratkan cengkraman tangannya di tanganku. Dia memnag gila, baru saja ia meminta maaf karena melukaiku, tapi sekarang ia melakukannya kembali!.
Ya Allah tolong aku. Aku mulai menangis. Sebenarnya aku tak mau menangis dihadapannya dan dia akan berfikir bahwa aku lemah. Tapi ini sangat sakit, tangan dan kepalaku.
"KENAPA KAU TAK BISA SEKALI SAJA MENGERTIKU! AKU MENYUKAIMU DARI DULU. TAK BISAKAH KAU MEMBALAS PERASAANKU?! MENGERTILAH DAN PAHAMILAH AKU!!. Aku hanya ingin dirimu menjadi milikku!. Itu saja!" Nada terakhirnya terdengar melemah bahkan melembut.
"Kau bilang kau menyukaiku tapi dengan seperti ini kau melukaiku Dafa!. Aku tidak menyukaimu dan AKU TIDAK MAU MENIKAH DENGANMU! DENGAR ITU!!" tangisku semakin menjadi.
"LEPASKAN AKU!!" lanjutku. Tapi bukannya melepaskan dia malah terus mendekati ku, makin menghimpitku ke dinding. Aku meringis karena cengkramannya bertambah erat ditanganku. Aku memejamkan mata mencoba menahanan rasa sakit itu.
Sebelum tiba-tiba.....
------------------------------------------------
Update cepet. :D
Ahh makin gaje dan aneh. >< Thanks for reading. :)