Author POV
Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh lewat lima belas menit. Lena membuka pintu dengan hati-hati dan sangat pelan, ia takut membangunkan Yasmine. Sampai diruang tengah Lena menghampiri Yasmine yang tertidur di sofa.
"Astagfirullah" Ucapannya yang keras membangunkan Yasmine.
"Kau sudah pulang Len?" Ucap Yasmine, mengubah posisinya menjadi duduk.
"Iya baru saja"
"Kening mu kenapa?"
Yasmine lupa bahwa keningnya diperban. Ia bingung mau mengucapkan apa pada Lena.
"Kau bilang kau tidak papa, aku tadi sangat mengkhawatirkanmu, ternyata terjadi sesuatu padamu. Ceritakan!"
"Ini tidak papa Len aku hanya terbentur" ucap Yasmine sambil menyentuh keningnya yang diperban.
"Jujur Yas kau tidak bisa bohong padaku!"
"Memangnya kau terbentur apa hah? Sampai bibirmu ikut terluka? Kau mau bilang kau jatuh? Atau apa??!"
Yasmine sudah tidak dapat berbicara apa-apa lagi, ia hanya diam.
"Kau ceritakan padaku sebenarnya apa yang terjadi?"
Yasmine menceritakan semuanya, saat ia akan keluar dari toko buku lalu bertemu Daffa, dan berujung di Rumah Sakit.
"Dia pria gila! Memangnya kau bisa mengenal Daffa itu dimana?"
"Sebelumnya dia itu pria yang baik dan dia itu sepupu jauhku"
"Apaa?! Mengapa dia bertindak seperti itu padamu?"
"Ceritanya panjang Len"
"Ceritakan saja akan aku dengarkan"
"Tapi ini sudah larut, besok saja ya?"
"Tidak! tidak ada besok-besok, sekarang saja! Mataku masih kuat, masih 1000 watt untuk mendengarkan ceritamu"
"Oke baiklah, jadi begini"
Flashback
7 tahun lalu
"Yasmine" Yasmine berlari kearah ayahnya.
"Iya Ayah??"
"Ayah dan Bunda akan ke singapura, mau menjenguk kakakmu. Kau tidak apa disini dengan mbok mih?"
"Aku ikut ya?"
"Kau kan sedang ulangan, nanti kalau sudah selesai ulangannya kita kesana lagi. Ya?"
"Baiklah, berapa lama Ayah disana?"
"Hanya satu minggu. Tapi secepatnya Ayah akan pulang"
"Oke. Titip salamku untuk kak Bilqis ya"
"Iya. Kami pergi dulu kau hati-hati ya, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Kakak Yasmine memang sedang sakit, ia sakit kanker paru-paru dan dirawat di singapura karena disana alat-alatnya lebih canggih dan lengkap.
*
Satu minggu telah berlalu ayah dan bundanya akan pulang hari ini. Dan Pak Lukman akan menjemput mereka di bandara. Tapi sudah hampir sore Ayah dan Bundanya belum tiba juga.
Tiga puluh menit kemudian ia mendapat kabar bahwa Ayah dan Bundanya mengalami kecelakaan, sudah dibawa kerumah sakit tapi nyawanya tak tertolong begitu juga Pak Lukman. Dan akan dimakamkan keesokan harinya.
Semua keluarga dan saudaranya datang kerumah. Dan disaat itu ia baru mengenal Daffa.