-------------------------------------------
Jamil baru saja memakirkan mobilnya didepan rumah Lena, ia melangkah masuk dan mengetuk pintu.
"Assalamualaikum"
Rumah ini tampak sepi, apa mungkin Lena tidak ada di rumah? Apa mungkin lain waktu saja ia ke tempat ini lagi? Itulah yang ada dipikiran Jamil.
Tapi ia tetap mencoba, ia berusaha untuk mendapatkan seluruh informasi mengenai Yasmine hari ini juga.
"Assalamualaikum"
Setelah mencoba lima kali, pintu pun terbuka, walau hanya sedikit yang dibuka, Jamil senang setidaknya tadi ia tak jadi pergi dari tempat ini.
"Waalaikumsalam" ucap Lena pelan di balik pintu.
"Ada apa mas-?" Ucap Lena mengernyitkan dahi, ia sudah lupa dengan nama Jamil.
"Jamil"
"Ah ya, ada apa mas Jamil kemari?"
"Apa boleh saya masuk?"
Lena mengangguk lalu membuka pintunya lebih lebar lagi, dan segera menguncinya setelah Jamil masuk.
"Ada apa mas?" Ucapnya setelah duduk diseberang Jamil.
"Saya ada perlu, saya ingin tahu tentang Yasmine"
"Yasmine?"
Jamil mengangguk."Untuk apa?"
"Saya hanya ingin membantunya, kemarin saya bertemu dengannya saat hujan di dekat halte. Ia seperti gusar dan ketakutan, saya tahu kalau dia sedang ada masalah, dan ia meminta saya untuk membantunya mencari kost-an. Kenapa ia tidak tinggal bersama anda lagi?"
Lena diam,ia bingung apa ia harus menceritakan semuanya pada Jamil? Sedangkan ia belum mendapat izin dari yang punya masalah.
Setelah berpikir cukup lama, ia putuskan untuk memberi tahu seluruhnya, ia tahu Jamil adalah orang yang baik dan mungkin Jamil bisa membantu Yasmine dalam menyelesaikan seluruh masalahnya sehingga Yasmine bisa terlepas dari Daffa, ia tak tega jika Yasmine selalu dicari oleh Daffa, yang notabenenya adalah seorang psikopat.
"Baiklah saya akan jelaskan semuanya, memang ia sedang dalam masalah, masalah besar tepatnya. Jadi begini....." mengalirlah seluruh cerita permasalahan Yasmine. Jamil terkejut mendengarnya,ternyata orang yang ia hajar sangat berbahaya bagi Yasmine.
Lena pun menceritakan kejadian kemarin tentang empat orang berjas datang kerumahnya mencari Yasmine.".... karena itu saya kabari Yasmine agar mencari tempat tinggal untuk sementara. Keemarin setelah saya mengabari Yasmine ada empat orang yang mencarinya, orang itu masih setia menunggu didepan rumah saya hingga malam. Saya takut terjadi sesuatu padanya. Apa mas tahu sekarang ia ada dimana?"
Jamil mengangguk "ya, dia ada di apartment saya sekarang, ditemani adik saya yang baru tiba tadi"
"Syukurlah. Saya senang jika Yasmine berada di tempat yang aman. Apa mas bisa menjaganya untuk sementara ini?"
"Tentu, saya rasa apartment saya lebih aman saat ini"
"Dan saya mohon mas tidak menceritakan tentang hal ini padanya, berpura-puralah untuk tidak mengetahuinya. Biarlah suatu waktu nanti dia yang akan menjelaskan semuanya pada mas, ya?"
"Ya. Apakah anda tahu ciri-ciri orang yang bernama Daffa itu?"
Lena menggelengkan kepala "sayangnya saya tidak tahu" karena itulah kenyataanya. Ia memang tak tahu seperti apa rupa psikopat itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu, tetima kasih sudah mau menjelaskan semuanya"
"Ya sama-sama"
"Assalamualaikum"