Five

599 29 15
                                    

Haii aku update lagi nih :)
Happy reading! :)

----------------------------------------------------

"Nona?" Ia tak sadar. Dia pingsan. Aku mengangkatnya keluar gang ini. Lalu menyetop taksi.

"Pak ke Rumah Sakit Harapan" supir itu hanya mengangguk.

_______________________________________

Jamil POV

Ini sudah pukul lima sore dan sudah tiga jam ia belum sadarkan diri. Sekarang aku duduk di sofa, tasnya berada dipangkuanku. Aku membuka tas untuk mencari handphone miliknya dan aku belum menemukannya. Memang terlihat tidak sopan, tapi ini mendesak dan demi kebaikannya juga. Dimana dia menyimpannya! Isi tasnya sedikit hanya payung, mukena, earphone, buku catatan dan dua buah buku yang masih diplastik, sepertinya baru ia beli tadi. Aku mendengar suara nyaring. Itu handphone nya, sebuah pesan masuk. Aku membukanya.

From: Lena
Assalamualaikum, Yasmine sayang maafkan aku. Sepertinya aku akan pulang larut. Mungkin jam 9 atau 10. Kau tidur saja duluan, tidak usah menungguku, aku bawa duplikatnya. :)

Mereka tinggal serumah. Aku mencari kontak ayah dan ibunya tapi tidak ada. Aku menghubungi kontak yang bernama Lena itu. Tapi tidak diangkat, bagaimana memberi tahunya kabar ini?! Aku bangkit dari sofa dan menghampiri gadis itu. Wajahnya cantik, bulu mata yang lebat dan hidung yang bangir, bibirnya juga tipis berwarna pink. Aku menyentuh keningnya yang diperban. Kasihan sekali. Sebenarnya apa masalah mereka.

Aku melihat arlojiku sudah hampir maghrib. Dan satu jam lagi aku punya janji dengan mom.
Aku harus pergi nanti aku akan kesini lagi. Cepatlah sadar. Aku mengelus pipinya sebentar lalu pergi dari ruangan itu. Aku mengatakan pada suster jika gadis itu sadar segera menghubungiku. Aku menyetop taksi menuju parkiran dekat restoran tadi siang untuk mengambil mobilku.

***

Kini aku sudah di restoran yang dijanjikan mom untuk ketemu, tapi sudah lima belas menit mom belum juga datang.

Aku mengirim pesan keteman kantorku mengenai kerjaan besok.

"Hai Jamil kau sudah lama menunggu ya? Maafkan mom tadi dijalan macet sekali"

"Iya mom tidak apa-apa" aku membalas cipika-cipiki momku. Tapi mom tidak sendiri, dia datang bersama seorang gadis, yang tentu saja aku tidak mengenalnya.

"Oh iya Jamil kenalkan ini Viola anak teman mamah"

"Hai aku Viola panggil aja Ola" ucapnya ramah

"Jamil" balasku singkat dan menjabat tangannya. Usianya mungkin dua atau tiga tahun dibawahku, dia memang cantik, tubuhnya tinggi, saat ini dia memakai dress tanpa lengan berwarna peach dan rambutnya ia biarkan tergerai hingga bahunya. Oh satu lagi. Dia bermake-up tebal! Semua wanita sama saja! Suka sekali bermake-up!!

"Oh iya mom katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan, mom ingin bicara apa?"

"Oh itu bagaimana jika kita makan dulu, kamu juga pasti belum makan kan sayang"

"Hmm, baiklah"

Satu jam lebih waktu yang kami habiskan untuk makan, terkecuali  aku. Aku yang selesai lebih dulu. Mereka lama sekali, ckk, namanya perempuan kalau makan pasti lama ditambah dengan bincang-bincang mengenai hal yang tidak perlu.

Ah bagaimana kabar gadis itu sekarang? Apa dia sudah siuman? Yasmine, nama yang cantik dan indah seperti wajahnya. Aduh aku ingin segera kesana ingin mengetahui bagaimana kabarnya saat ini. Mom lama sekali!

"Mom kita sudah selesai makan, hal penting apa yang ingin mom sampaikan padaku?"

"Kau ini buru-buru sekali, memangnya kau mau kemana?"

"Sebenarnya aku masih ada urusan diluar, tapi tak apa ditunda dulu sebentar. Sekarang sampaikanlah mom" aku benar-benar sudah tak tahan, mom terlihat mengulur-ulur waktu, sekarang saja sudah pukul sembilan lewat!

"Begini, hmm mom bingung ingin memulai darimana"

"Terserah mom sajalah mom ingin memulai darimana, aku akan mendengarkan semuanya"

"Okey kalau begitu. To the point mom ingin menjodohkan kamu dengan Viola, kamu mau kan?"

Apa PERJODOHAN???! Seseorang tolong beritahu aku tahun berapa sekarang?!

"Perjodohan?"

"Iya perjodohan, Viola itu anak yang baik loh, sebenarnya mom ingin ucapkan hal ini sejak tiga bulan yang lalu, tapi mom rasa belum tepat, jadi mom sampaikan sekarang"

Aku melirik gadis yang bernama Viola itu ia hanya senyum dan menundukan wajahnya, karena malu mungkin.

"Tidak mom aku tidak mau! Aku ini sudah besar mom sudah dua puluh enam, aku bisa mencari dan menentukan sendiri siapa yang akan nenjadi pendamping hidupku!"

"Tapi Jamil, Viola ini anak yang baik loh, dia juga sopan dan pandai memasak. Calon istri idaman bukan?"

"Maaf mom tapi aku tetap gak terima mom. Aku gak setuju!! Sampai kapanpun!"

"Kalau tidak ada yang ingin mom sampaikan lagi aku pamit, masih ada urusan diluar"

Aku keluar dari restoran itu setelah meninggalkan enam lembar uang seratus ribuan.

Aku tidak setuju dengan ide mom ku itu. Aku masih bisa mencari dan menentukan pilihanku sendiri.

Aku memacu mobilku kearah rumah sakit dimana Yasmine dirawat. Selama makan tadi aku kepikiran bagaimana dengan kabarnya saat ini?

Tak lama untuk sampai kerumah sakit, hanya butuh waktu dua puluh menit untuk sampai kesana. setelah memakirkan mobilku aku segera masuk kedalam. Menaiki lift dan menekan tombol angka lima.

Yasmine semoga kau sudah sadar.

-----------------------------------------------------

Ditunggu ya vommentnya!
sangat berarti banget buat aku.
Aku seneng banget kalo ada yang komen, saran, kritik / yang lainnya. :D
Thanks for reading. :))

-15 maret 2015

YASMINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang