One

1.7K 53 23
                                    

Ini cerita pertamaku, sorry kalo banyak typo ngetiknya di Hp.
Happy Reading guys. :)

--------------------------------------

Jamil pov

Aku melihatnya. Sudah sering empat atau enam kali mungkin. Dia selalu duduk ditaman itu bahkan aku sampai hafal apa yang akan ia lakukan selama berada ditaman itu. Seperti menulis,membaca,mendengarkan musik melalui earphone. Bahkan kadang ia juga melamun.

Hey jangan kalian sangka aku menguntitnya, hanya kebetulan aku melihatnya benerapa hari lalu saat aku membuka gorden di apartmen ku. Yah boleh dibilang dia menarik sampai aku terus memandangnya. Kini pun aku sedang memandangnya, dia sedang menghampiri anak kecil yang sedang menangis, seperti kegiatan baruku saja. Ckk. Dia selalu ramah apalagi terhadap anak kecil. Sepertinya dia sangat menyukai anak kecil. Sering kulihat dia selalu membantu anak kecil.

Kurasa dia warga baru,mungkin dia baru pindah rumah karena sebelumnya aku belum pernah melihatnya. Dia mungkin masih sma, bahkan baru memasuki sma kalau dilihat dari postur tubuhnya. Parasnya juga lumayan dia menggenakan hijab. Ya ampun bahkan kuceritakan detailnya. Sudahlah aku takkan menghabiskan waktuku lebih lama lagi hanya untuk memandangnya atau menceritakan pada kalian.

Aku harus segera ke kantor. Oh ya aku belum menceritakan pada kalian siapa aku sebenarnya. Oke guys aku Jamil Khan, ayahku Pakistan dan ibuku Belanda tapi aku tinggal di Indonesia sejak usiaku tiga belas tahun. Dan aku lancar berbahasa Indonesia bahkan sangat lancar. Saat ini profesiku karyawan di kantor kakekku sendiri. Yah cabang perusahaan keluargaku banyak salah satunya dinegara ini. Sebenarnya aku harusnya menjadi direktur dikantor kakekku tapi aku menolaknya. Aku lebih suka bekerja dari bawah, meniti karir dari awal dan aku memilih jadi karyawan biasa dulu. Aku harus bergegas, aku segera melajukan mobil ku ke kantor karena tiga puluh menit lagi akan ada meeting.

***

Yasmin pov

Aku masih asik membaca novel favoritku ditaman. Bagiku taman adalah tempat kedua selain rumah. Taman begitu nyaman dan menyenangkan karena melihat banyak orang berkumpul dan tertawa bersama itu mengasyikan. Mereka mengalaminya tidak sepertiku. Ah andai saja waktu bisa diputar kembali. Aku kembali membaca bukuku tapi terdengar suara anak yang sedang menangis.

Huuuhu.... huhuu...

Aku mencari sumber suara itu dan dia berada tiga meter dibelakangku. Aku menghampirinya.

"Hai anak cantik kenapa kau menangis" aku berjongkok didepannya.

"Es krim ku jatuh kak, tadi aku lari jadinya jatuh hikss" ucapnya dan dia menangis kembali.

"Cup cup sudah jangan nangis kaka belikan lagi es krimnya. Mau?"

Dia pun berhenti mennagis. Syukurlah

"Mau kak" soraknya semangat.

"Ayo"

Aku dan dia pun kembali ke kedai yang menjual es krim. Dia begitu senang. Semua anak menyukai es krim. Ah tidak aku pun masih suka walaupun aku sudah tidak anak-anak lagi.

Setelah selesai aku kembali ke tempat duduk di taman tadi.

"Nama kamu siapa adik manis?"

"Namaku oliv kak. Nama kakak siapa?"

"Nama kakak yasmine"

"Wah nama kakak cantik. Sama kayak kaka cantik juga" anak ini bisa saja.

"Ah kamu lebih cantik sayang, kamu punya lesung pipi dan mata yang indah"

YASMINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang