01.|Duistere Kant|

633 36 0
                                    

Aku buat revisi karen ada beberapa nama tokoh aku ganti. Baca ulang okeh...

~•Lihatlah kebelakang, banyak orang yang menjagamu. Jangan fokus dengan tujuanmu saja•~

Happy Reading

~•Duistere Kant•~

Suasana kantin yang awalnya sepi kini berubah menjadi ramai saat beberapa cowok memasuki arena kantin. Sama seperti hari-hari sebelumnya banyak teriakan dan jeritan saat mereka masuk kearea kantin.

'Astaga gak tahan liat senyum Rigel'

'Aaaa... Aerael Boyfriend-able banget sih. Gak rela kalo dia suka sama cewek selain gua'

'Senyum dong Dav, gue pengin liat dimplemu'

'Lintang Kiss-me please'

'Xlander love you!'

'Kak Rigel warna rambut baru. Tambah ganteng deh'

'Gak bisa milih antara Aerael sama Daveen mereka 11 12 gantengnya'

'Kalo bisa dua kenapa harus 1'

'Eh... Liat muka lo dulu njir!'

'Danger Zone I Love You!'

Banyak lagi teriakan mereka yang rata-rata cewek,sedangkan lelaki yang kini tengah menjadi bahan perbincangan mereka kini tengah sibuk memakan pesanan mereka dengan beberapa rintihan yang keluar dari mulut mereka.

"Anjir perih banget! Besok kalo ketemu lagi gue balas tonjokan dia" ringis seorang lelaki bernama Lintang Antariksa Holder,biasa dipanggil Lintang. Lelaki berwajah tampan tapi sayang dia play-boy.

"Lo-nya aja yang lebay. Robek sedikit juga" lelaki disampingnya dengan sengaja menekan sudut bibir Lintang membuat Lintang menjerit keras.

Lintang menepis tangan lelaki itu dengan kasar. "Anjing lo Dav! Your eyes kemana dah? Gak lihat luka gue itu dalam".

Daveen Haelcha Chapion, lelaki yang memiliki sifat jahil dia juga wakil dari Danger Zone, itu terkekeh puas saat melihat raut Lintang yang tersiksa itu.

"Tumben lo gak sibuk sama ponsel lo. Biasanya senyum-senyum sendiri" kini laki-laki dengan seragam yang entah kemana membuatnya memakai kaos putih polos. Xlander Milvano Holder, lelaki sepupu Lintang dan perlu diketahui dirinya adalah penggila Game.

"Kaya lo gak tau aja,LDR itu susah bro. Apalagi kalo ceweknya kegebet bule sana" kini lelaki tampan berambut Gray-Mint yang bersuara. Rigel Orinis Evelanno, lelaki yang sangat sering mewarnai rambutnya karena sekolah tidak menerapkan harus berambut hitam. Walaupun berambut putih atau yang lain kegiatan belajar tidak akan terganggu bukan?. Tergantung para murid bisa mencapai materi yang diberikan bukan karena tampilannya.

"Gue gak pernah liat muka pacar lo. Tunjukin dah" lelaki dengan mata sipit yang duduk disamping Daveen. Langit Elang Backstone, kerap dipanggil Elang.

"Gak mau. Nanti kalian naksir kan bahaya. Jaman sekarang tikungan dari sahabat lebih tajem dari pada musuh sendiri" kekeh Daveen.

"Pelit lo. Kayak kagak ada cewek lain aja. Cewek ipa 2 cantik-cantik, Dandelion sama Meira jangan tanya mereka lagi, cantiknya kelewatan apalagi si Amarilys, Xlander aja sampai naksir" ucap Lintang.

"Anjing lo. Mau baku hantam atau gue kirim langsung ketanah sialan" Lintang terkekeh tanpa dosa mendengar perkataan Xlander, Amarilys yang mereka bicarakan perempuan nerd dengan tampilan kumuh.

Athéna Et La MortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang