Happy Reading
~•Athéna Et La Mort•~
•••
Sore ini seluruh murid dan guru Alpheratz International High School sampai dihotel mewah milik keluarga Alpheratz. Mereka mengambil nomor kamar mereka dan beristirahat karena nanti malam akan dikumpulkan kembali.
Athena dan yang lainnya memasuki kamar khusus dilantai paling atas. Sebenarnya 2 Kakaknya mengikuti dirinya sampai diBali siapa lagi kalau bukan Leo dan Dareel yang sifat posesivenya sangat kental dalam diri mereka.
Kini lagu Eight milik Lee Jieun terdengar dikamar paling atas dengan tenang membuat Athena dengan mudah memejamkan matanya dan langsung menuju mimpinya. Sedangkan disampingnya Violet berbaring dengan handphone digengamannya dirinya tengah asik berselancar diaplikasi orange kesukaannya.
Lagu berganti masih dengan penyanyi yang sama, My Old Story membuat keadaan ruangan benar-benar sepi dan tenang. Hingga pintu dibuka oleh Leo yang mengode yang lain keluar meninggalkan Athena dikamarnya sendiri setelah memastikan sang adik tetap tenang dalam mimpinya Leo mengecup kening sang adik lalu keluar dengan menutup pintu dengan pelan walau mengeluarkan bunyi tanda pintu tertutup membuat Athena terganggu sedikit lalu melanjutkan tidurnya.
"Ada apa? Kenapa disuruh keluar" tanya Aurora setelah mereka sampai dicafe hotel dibagian belakang yang berhadapan langsung dengan laut yang khusus untuk hotel itu.
"Aku rasa ada seseorang yang selalu ngawasin Chy" ucap Leo pelan.
"Ah... Aku inget! Kemarin malam kan kita cari baju untuk keperluan di-Mall lalu waktu Athena ketoilet sendiri aku liat dari bayangan cermin ada orang pakai baju hitam dan anehnya dia liatin Athena walau cuma beberapa detik setiap 1 menitnya padahal dia lagi baca buku" ucap Minthea.
"Kenapa gak bilang dari awal" ucap Dareel kesal membuat yang lain menatapnya takut, kedua Kakak Athena ini memang tidak diragukan lagi jika sedang marah.
"Kita bahas lain kali, kalian masuk kekamar istirahat"
~•Athéna Et La Mort•~
Dasha kini sibuk memakai sepatunya, rencananya sore ini dirinya dan Gladis akan menuju kepantai. Selesai dengan urusannya dia hanya tinggal menunggu Gladis yang masih subuk mengaplikasikan make-up tipis dimukanya.
"Udah belum?" tanya Dasha.
"Bentar tinggal pake sepatu" tangan Gladis meraih sepatu putih miliknya dan memakainya.
"Ayo" mereka berdua keluar dari kamar berjalan sekitar 200 meter setelah keluar dari hotel untuk kearah pantai hingga akhirnya mereka sampai dipantai yang ramai akan siswa AIHS.
Mereka duduk diatas benatuan yang depannya terkena ombak kecil membuat cipratan air mengenai kaki mereka yang sudah tak terbalut sepatu karena mereka sudah membuka sepatu mereka.
Sunset, Objek itulah yang kini menjadi fokus mereka, tenggelam matahari berwarna kemerahan diantara air laut sangatlah berbeda dari pada Sunset yang mereka lihat dirumah.
Mereka akhirnya memilih untuk menuju cafe yang berada tak jauh dari pantai dan masih masuk dalam lokasi hotel itu. Angin yang sedikit banyak dan dingin menandakan hari mulai malam membuat mereka berdua memutuskan untuk memesan minuman hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athéna Et La Mort
Teen FictionGerhana Aideen Chentarus Gacrux Holgouse, dia memimpin geng motor terkenal dan paling disenggani. Danger Zone, adalah geng motor yang selama ini paling disenggani oleh remaja seusianya. Kejam, Tak ada kata menyerah, Ambisius, Kemenangan adalah harga...