11.|Athéna Et La Mort|

164 11 3
                                    

Happy Reading

~•Athéna Et La Mort•~

•••

"Sakitkah? Sayang aku tidak bisa merasakan hal seperti itu" Athena berucap pelan lalu menekan kakinya, mendengar langkah kaki berlari dari luar Athena dengan cepat mengambil pisau itu dan meletakan ditangan pria itu lalu mencabut sumpit itu dengan kasar membuat pria itu berteriak bersamaan dengan dobrakan pintu bus dan Athena yang menjatuhkan tubuhnya dan selesai mengacak rambutnya.

"SIALAN MATI KAU"

Suara tubuh dipukul terdengar jelas, hingga seorang lelaki menghampiri Athena. Dia berjongkok memeriksa tubuh Athena.

"Are you okey?" Athena terisak pelan membuat lelaki didepannya memeriksa kembali dan matanya melihat noda darah yang berada dikerah pakaian Athena.

"BAWA LELAKI ITU KERUANGAN BIASA" teriak lelaki didepan Athena,Athena menggengam jemari lelaki didepannya dan menggeleng.

"Jangan Kak, Chy gak mau tangan Kak Cello kotor karena aku" ucap Athena pelan.

"Bicara apa sih" Cello berkata dingin lalu mengangkat tubuh sang adik dan berjalan keluar, sedangkan Gerhana menatap kejadian itu sambil terkekeh kecil dia melihat semuanya, dari awal yang dilakukan Athena hingga hal tadi.

"Sangat licik" gumamnya.


~•Athéna Et La Mort•~

Pagi ini Dasha melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas yang masih sepi, dia meletakan tasnya dimeja dan menuju kearah balakang kearah jendela dan mendudukan dirinya dimeja yang entah diduduki siapa.

Matahari yang sedikit kemerahanlah yang menjadikan objeknya kali ini, Dasha menghela nafas kasar lalu mengumamkan kata 'maaf' berulang kali lalu kembali kemejanya saat mendengar langkah kaki yang pastinya salah satu teman kelasnya.

"Sha! Lo liat siapa yang naruh ini dimeja gue?" Dasha menoleh kebelakang menatap Irana yang tengah memengang mawar putih ditangannya.

"Gak tau, gue aja gak nyadar kalo ada bunga dimeja lo" jawabnya lalu mengambil buku ditasnya dan sibuk membaca sedangkan Irana mengindikan bahunya lalu membuang mawar putih itu setelah mematahkan batangnya dan melemparkan kearah tong sampah.

Kelas yang awalnya sepi mulai terisi oleh siswa yang datang apalagi saat matahari sudah sedikit menyilaukan matanya membuat banyak yang masuk kekelas atau lewat koridor menuju kelas masing-masing.

Hingga dengan tergesa-gesa Gladis menghampiri Dasha yang masih asik dengan bukunya. "Baru datang lo tumben" ujar Dasha saat merasakan seseorang yang tak lain Gladis duduk disebelahnya.

"Sha gue takut banget tadi malam, gue dapet paket isi mawar merah lalu gue bangun bangun ranjang gue berisi darah lalu tubuh gue juga terkena darah juga" Dasha menoleh terkejut.

"Liat ini, gue bangun bangun udah ngerasa sakit dipergelangan tangan" Gladis menunjukan tangannya yang berbalut perban bersih.

"Gue juga nyempet foto ranjang sama luka gue" Gladis mengeluarkan ponselnya dan menunjukan beberapa foto kepada Dasha.

"Gue takut jika keluarga gue dapat hal seperti ini" Dasha mengusap pundak Gladis.

Athéna Et La MortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang