13.|Athéna Et La Mort|

117 14 3
                                    

Athena dengan cepat berdiri saat lelaki itu juga berdiri dan berlari, tanpa pikir panjang Athena melepas sepatunya dan menghantamkan kearah kepala lelaki itu membuatnya kesakitan dan berjongkok. Athena langsung menghampirinya lalu mencekik leher lelaki itu dengan tangannya dan mendorongnya kuat hingga tubuh lelaki itu jatuh ketanah dengan Athena yang menduduki perut lelaki itu.

Athena menyernyit saat bagian hidung kebawah lelaki itu terutupu slayer berwarna abu-abu dengan gambar kecil disisi pipi kiri lelaki itu, gambar Elang terbang dan dua buah pedang disilangkan didepan Elang itu yang tengah mengepakan sayapnya.

Athena menarik slayer itu kebawah dan menampakan wajah rupawan milik lelaki itu.

"Lo siapa?"

"Bisa lo pindah, berat anjing" Athena mengendus kesal lalu bangkit dan menepuk rok jeans biru gelapnya seolah membersihkan kotoran yang menempel.

Lelaki itu berdiri dan hendak berjalan kearah kursi yang tersedia tetapi tangannya ditahan Athena.

"Mau kabur?"

Lelaki itu berdecak pelan, "Kagak, mau duduk gue. Pengel kaki gue berdiri terus" ucap lelaki itu dengan emosinya.

"Mau lo genggam terus tangan gue? Hati-hati entar jatuh hati kegue" ujar lelaki itu sambil menaik turunkan alis sebelah kanannya membuat Athena yang melihatnya memutar bola matanya malas lalu menghempaskan tangan lelaki itu dengan cepat.

"Pede amat!. Siapa lo?"

Bukannya menjawab lelaki didepannya malah mengulurkan tangannya membuat alis kiri Athena naik menandakan dirinya tidak mengerti.

"Leo, tadi lo nyanya nama gue ya gue ajak perkenalan lo malah lola" Athena hanya memandangnya datar tak ada rasa marah saat lelaki didepannya mengejek dirinya, jangan lupa Athena tidak memiliki emosi sama sekali, yang dia timujukan kepada orang lain hanyalah sisi palsunya.

"Oh... Gue lupa lo gak punya emosi gimana bisa lo bakal maki-maki gue" mata Athena membulat membuat lelaki didepannya terkekeh kecil melihat targetnya yang sangat terkejut akan perkataannya.

"Siapa lo sebenarnya?" tanya Athena.

"Leo, panggil aja L" ucap lelaki itu. Athena memutar bola matanya malas, "Gue tanya bukan nama lo tapi siapa lo? Gak mungkin orang biasa tau rahasia gue" ucap Athena.

"Oh... Penasaran sayang?" Athena menepis tangan Leo yang memengang dagunya dengan kasar lalu mendudukan dirinya dikursi.

"Siapa lo sebenarnya?"

~•Athéna Et La Mort•~

Dasha melajukan mobilnya kearah jalanan tempat sepi dan penuh pohon disekitarnya. Hingga dirinya memberhentikan mobilnya di sebuah mansion besar dengan penampilan menyeramkan. Tapi siapa tau saat Dasha melangkahkan kakinya masuk kedalam ternyata isi dalamnya sangatlah mewah. Bukahkah benar jangan menilai sesuatu dari covernya saja?.

"Sha lo dicari sama ketua" Ucap salah satu lelaki disana membuat Dasha mengaggukan kepalanya lalu menuju ke lantai empat dimana seseorang yang memanggilnya berada.

Dasha mengetuk pintu yang terbuat dari kaca itu hingga kaca terbuka membuatnya masuk kedalam ruangan penuh dengan berbagai senjata.

"Saya akui kamu memang hebat, tapi bukanlah salah sasaran itu hal yang buruk?" Kepala Dasha menunduk tak berani menatap lelaki yang kini menginjak usia 25 tahun itu.

"Maafkan sa-"

"Kau pikir dengan kata Maaf bisa membuat keadaan kembali keawal lagi?. Tidak ada pilihan buat kamu selain Vakum atau berhenti. Keluarlah" Dahsa mengaggukan kepalanya lalu berjalan keluar lalu menuruni satu persatu tangga hingga sampai dilantai dasar dimana semuanya tengah sibuk dengan kegiatan mereka. Dasha berjalan keluar dan menuju mobilnya.

Athéna Et La MortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang