16.|Athéna Et La Mort|

98 13 1
                                    

⚠WARNING!! UNTUK UPDATE KAI INI AKU AKAN UNPUBLISH SAMLAI TENGAH MALAM KARENA BUAT CHAP INI DAN SEBEUM-SEBELUMNYA MAU ADA PERBAIKKAN SEPERTI PERGANTIAN NAMA BAHKAN JALAN CERITA. MAAF!!⚠

𝕳𝕬𝕻𝕻𝖄 𝕽𝕰𝕬𝕯𝕴𝕹𝕲!!
....

"Hei.... Aku kesana. Thea!! Thea! Minthea!" Elang mengebrak meja kasar lalu mengusap wajahnya kasar. Dia beranjak membuat Gerhana mencekal tangannya memberikan tatapan bertanya.

"Ce-"

Brakk

Perhatian pengunjung maupun Gerhana dan yang lainnya tertuju pada gadis yang mendorong pintu kaca itu secara kasar bahkan kini tengah menjatuhkan dirinya dilantai dengan pelipis dan lutut yang terluka sehingga mengeluarkan darah segar, pakaian dan rambut yang sedikit acak serta tidak memakai alas kaki.

"Astaga... Minthea" Elang langsung berlari dan memeluk gadis itu yang gak lain adalah Minthea membuat gadis itu menangis kencang.

Elang yang mengingat dirinya melihat darah yang keluar dari tubuh gadis itu membuatnya mengendong Minthea ala bridal stay kearah meja sahabatnya dan mendudukan tubuh yang masih memeluk lehernya itu diatas meja membuat sahabatnya sedikit menepi memberikan ruang.

"Astaga... Kenapa bisa jadi seperti ini?" tanya Elang sembari berbisik.

"Gak tau... Hiks tadi aku pulang dari rumah Rora tiba-tiba ada beberapa cowok sama preman kejar aku... Hua takut Langit" isak Minthea.

"Aku dial nomor kamu beberapa kali tapi gak diterima-terima" lanjutnya.

"Maaf... Maaf... Lepas dulu ya biar aku obatin lukanya" ujar Elang saat Lintang datang membawa kotak P3K.

"Ga mau. Pedih"

"Tahan sebentar dulu. Kalo gak dibersihin bisa infeksi nanti" Minthea meleoaskan pelukannya membuat Elang mengambil kotak P3K itu dari tangan Lintang bahkan lehernya terkena darah dari pelipis Minthea.

Elang perlahan membersihkan luka ditubuh Gadisnya hingga benar-benar bersih lalu membalutnya dengan kain kasa dilutut Minthea dan dipelipisnya dia hanya mengoleskan salep karena lukanya sudah berhenti mengeluarkan darah dan agar cepat mengering.

"Kenapa gak kasih kabar seharian ini" tanya Elang.

"Handphone aku rusak tadi mau pinjem punya Rora tapi lupa terus tadi beli baru tapi jatuh. Padahal belum aku isi apapun cuma nomor kamu sama Papa" cicitnya pelan.

"Mau makan dulu atau langsung pulang?" mata Minthea berbinar.

"Mau... Mau... Mau Ice-Cream rasa Vanilla Blueberry" ujarnya cepat.

"Yang aku katakan makan loh bukan Ice-Cream" balas Elang.

"Mau aku ambilin atau ambil sendiri" tanya Elang kembali.

"Sendiri" Minthea turun dari meja lalu melangkah cepat kearah stand Ice-Cream tanpa peduli rasa sakit dilututnya.

"Wah... Anjir lo! Sekali bawa cewek langsung cakep bener" ujar Dean.

"Biasa bro, orang dingin, datar, cuek, emosian, extra ganteng itu berbeda dengan kita yang romantis tapi gak dapet cewek... Ah miris sekali hidupmu Semeru" ujar Lintang Dramatis.

Athéna Et La MortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang