Frans
---------Aku merasa Apa yang aku mimpikan selama ini semakin dekat dapat ku raih..semua itu karena kegigihanku..
Kegigihanku memperjuangkan apa yang diarahkan oleh hati dan kaki ini.
Tapi entah kenapa aku sedikit khawatir. Namun aku malah bingung sendiri entah apa yang membuatku khawatir. Yang jelas ada sesuatu yang mengganjal di hatiku saat ini.
Apa mungkin ini karena tadi aku melihat mike?Ahh apa mungkin dia akan berbuat nekad? Saat ini kan ada kedua orang tuaku dan mas yudi. Gak mungkin dia berani macam macam denganku.
---Aku menatap ke luar jendela kamar hotel ini, menatap riuh orang-orang di lapangan yang ada di samping hotel ini. Ada yang masih joging, ada yang bersama keluarganya sekedar duduk-duduk, dan banyak dari mereka yang melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan buat diri mereka. Dari apa yang aku lihat, aku putuskan untuk mencari kebahagiaanku sendiri. Dan saat ini fifi adalah segalanya, walau aku tahu entah sampai kapan aku akan mampu membuatnya nyaman denganku.
Aku belum siap untuk menerima kenyataan jika fifi harus menikah suatu saat nanti dan meninggalkanku. Seperti david yang aku akui sangat hebat mampu menahan sakit yang begitu mendalam ditinggal menikah oleh kak Rizal, orang yang memberikan harapan besar yang membuatnya larut dan tenggelam terlalu dalam.
Ahhh kenapa aku harus memikirkan sesuatu yang belum terjadi? Aku harus hidup saat ini untuk menikmati yang terjadi sekarang. Bukan kemarin atau esok. Tapi sekarang.
---+----
Aku menuruni tangga, melihat sekelilingku apa aku bisa melihat mike lagi atau tidak, setidaknya aku akan tahu apa dia tidak akan berbuat nekat atau tidak. Kuarahkan pandanganku dan tak kutemukan sosok mike, malah kulihat fifiku sedang membeli gorengan keliling di luar hotel, dia terlihat memilih gorengan di samping penjualnya. Ahh.. fifi memang terlalu ganteng. Dari jauhpun dia memang sangat menarik.Seluruh hidupku saat ini hanya ada fifi, apalagi dia sudah mulai menerimaku dalam hidupnya...
Termasuk menikmati keintiman kami
"Hihii"
ingat itu aku jadi makin menggilainya..Saat kupandangi fifi, di bagian timur jalan hotel kulihat juga pria yang sempat bersama mike tadi sudah berpakaian rapi. Tapi tunggu dulu....lelaki itu terlihat memasukkan pisau lipat di jas yang dia pakai, dia juga kulihat menyembunyikan pistol di samping pinggangnya.
Dia menatap tajam ke arah fifi,ya dia menatap fifi karena hanya fifi dan penjual gorengan itu saja yang kulihat di jalan itu.Hatiku saat ini begitu takut. dan firasatku mengatakan ini tidak baik-baik saja. Ada hal yang gak beres yang akan terjadi.
Aku segera berlari menuruni tangga dan sialnya aku di lantai 3 yang buatku cukup jauh dari fifi...
aku berpapasan dengan papa, papa hendak kembali ke kamarnya"Franss... Kamu kenapa lari?"
" Pa gak ada waktu lagi pa, paa hubungi polisi, cepat pa..cepatt"
Aku berlari meninggalkan papa, dan segera menuju ke tempat fifi...
Sebentar lagi.. sebentar lagi aku sampai di tempat fifi tapi aku melihat mobil itu melaju dengan kencang...
" Fi.. menjauh dari sana...""Kenapa frans? Ada apa??"
Aku berlari lebih kencang dan aku berhasil menarik tangan fifi untuk menjauh dari jalan, fifi jatuh ke belakang di atas trotoar, sialnya kaki fifi membentur batu besar, itu membuat fifi meringis kesakitan..aku juga menarik penjual gorengan itu dan akhirnya
"Brakkkkkk"
Mobil itu menabrak gerobak penjual gorengan, gerobak itu hancur dan tiba-tiba mobil itu berhenti. Pria yang ada di dalam mobil itu keluar. Dengan sikap tenang dia mengambil pisau dan menuju ke fifi yang sedang kesakitan di atas trotoar. Melihat itu aku menahan pria itu
KAMU SEDANG MEMBACA
GGKP 4
Teen FictionUntuk paham cerita ini harus baca GGKP 1-3. Tak harus menjadi penulis hebat jika engkau ingin melanjutkan kisah yang tertunda....aku jatuh cinta pada kisah Fifi dan Frans. Begitu juga rasa cinta yang tumbuh diantara mereka...aku hanya ingin menyeles...