Frans-tertunda

765 71 27
                                    

Wahhhh.....semuanya terasa sangat indah, fifi sudah jadi kekasihku, dan aku yakin dia juga sayang sama aku. Semoga kami bisa melewati hari hari dengan bahagia. Keluargaku juga malah ingin membayar fifi agar mau jadi asisten pribadiku. Tapi di menolak. Dia selalu berkata bahwa dia akan menemaniku selama aku membutuhkannya. Dalam hati aku tentu menjawab
"Kamu aku butuhkan selamanya fifiku"

Tapi dibalik perjuangan dan akhirnya bisa memiliki dia seperti saat ini. Fifi ternyata lelaki yang sangat posesif terhadap pasangan

Apa mungkin karena takut kehilangan ku? Wkwkwk.. jadi sedikit GR. Tapi tidak berlebihan juga jika aku berpikir begitu.

Buktinya hari ini saat aku bilang sedang ada di tempat gym untuk sekedar latihan, dia ngomel ngomel di telp seperti mama yang mau Mens

"Pulang gak frans"

"Emang ada masalah apa fi, ini bentar aja kok, udah lama juga gak gym"

"Aku boleh minta pacarku pulang gak sekarang dari tempat itu?"

"Iya iya aku pulang"kata pacar membuatku melunak saat di telpon..

Aku mengatakan akan pulang tapi aku lanjutkan sebentar  karena otot ototku sudah mulai kendur, takutnya fifi gak cinta lagi ma aku.wkwkk

Bagaimanapun fisik juga penting dalam sebuah hubungan. Bagaimana pasangan kita nyaman dan bangga memiliki kita yang good looking

"Hai dik, ada kesulitan? mau dibantu?"

Tiba tiba datang seorang pria yang ku taksir  usianya 25 tahunan, kulit sawo matang dan otot yang terukir ideal. Kelihatan banget orang ini sangat rutin ngegym sampai sampai bodynya bagus gitu.

"Eh iya mas, ini baru mulai lagi, harus penyesuaian lagi"

"Oh iya, kamu jangan ambil yang berat berat dulu, cukup di awal yang ringan aja biar gak cidera ototmu"

"Oh makasi ya mas"

"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"

"Frans mas"

"Kesini sendiri?"

"Gak mas, diantar sopir tu lagi nungguin di kantin depan"
Terlihat mas yudi yang memang sedang asyik ngopi sambil merayu mbak mbak penjaga kantin di tempat gym ini

"Oh ya, kenali nama mas Johanes"

"Salam kenal juga mas johanes"

"Panggil jo aja"
"Baik mas Jo, eh maksud saya Jo"
Sepintas saja perkenalan kami dan aku izin melanjutkan latihanku.

Aku coba fokus latihan Sambil mengayunkan barbel di tanganku tapi sepertinya tidak dengan si Jo ini, meski dia terlihat menggunakan beberapa alat tapi pandangan matanya selalu kulihat menuju kearahku, kulihat dari cermin yang memenuhi ruangan ini.

Jujur ini risih buatku. Dan aku merasa dia sepertinya tertarik untuk dekat.

Mata kami saling ketemu kembali dan mungkin itu dianggap kode buatnya sehingga dia mendekatiku lagi

"Bosen ni frans, maaf ya, boleh kan Ngobrol lagi?"

"Oh iya, silahkan Jo"

" Kamu tinggal di daerah sini?"

" Dibilang deket juga enggak sih jo"
Aku menyebut alamat rumahku dan dia terlihat sedikit tersenyum dan entah apa itu artinya.

"Perumahan elite disana ya" tanyanya

Sampai ada suatu momen saat kondisi gym sedang sepi, dia memegang lenganku, seolah dia ingin mengecek keadaan ototku, meraba dan terlihat sekali dia mencari cara agar bisa menyentuh tubuhku.

GGKP 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang