Part 11

1.3K 193 82
                                    


Right Arm






Harriet dan Sonya membawa kelompok Thomas berkendara melewati pegunungan. Setelah cukup jauh, mereka sampai di sebuah kamp. Tempat itu terletak di sebuah lembah yang agak lapang, tersembunyi di balik bukit batu yang besar. Tenda-tenda darurat didirikan dan orang-orang terlihat berlalu-lalang.

Kelompok Thomas menatap pemandangan di depannya itu dengan tatapan tidak percaya. Setelah perjalanan jauh penuh rintangan yang mereka lalui, kini mereka akhirnya benar-benar menemukan Right Arm.

Begitu turun dari mobil, Harriet dan Sonya segera memandu mereka menuju kamp Right Arm.

"Mereka sudah merencanakan ini lebih dari setahun. Ini semua untuk kita." Kata Harriet bangga.

"Kalian beruntung menemukan kami. Biasanya kami suka pindah dengan cepat." Tambah Sonya. Gadis itu melambai pada salah satu orang yang kebetulan lewat di depan mereka. "Di mana Vince?"

"Di suatu tempat di sana, kurasa."

"Siapa Vince?" tanya Thomas begitu Sonya dan Harriet kembali berjalan.

Harriet tersenyum kecil mendengar pertanyaan Thomas. "Dia yang memutuskan kalian bisa tinggal atau tidak."

Mereka melewati orang-orang yang terlihat bersantai di depan tenda. Beberapa dari mereka bahkan tengah sibuk menyantap makanan. Suasana damai itu sama sekali tidak menunjukkan bahwa mereka sedang berperang melawan Wicked.

"Aku pikir Right Arm semacam tentara." Kata Minho sambil memperhatikan orang-orang itu.

"Ya, memang. Inilah yang tersisa dari kami." Seorang lelaki paruh baya bertubuh besar dan bersuara berat menyahuti perkataan Minho. Lelaki yang dikenal Lea sebagai sosok Vince itu, lantas keluar dari salah satu tenda dan berjalan menuju mereka.

Lea memandang Vince dengan kagum. Penampilannya persis seperti yang digambarkan dalam film. Lelaki itu terlihat berkharisma dengan tatapannya yang tegas.

Lea tidak bisa memandang Vince lama-lama. Perhatiannya teralih pada Brenda di sampingnya yang terlihat semakin memburuk. Gadis berambut hitam pendek itu mulai tersenggal dan berkeringat dingin. Wajahnya bahkan terlihat sangat pucat.

"Brenda?" Lea segera memegangi Brenda. Dia tidak lagi bisa fokus mendengarkan percakapan Vince dan Harriet di depan mereka.

Brenda sendiri sudah tidak bisa menahan sakit yang menderanya lebih lama lagi. Saat Vince menyuruh salah satu anak buahnya untuk memeriksa kelompok Thomas, saat itulah Brenda terjatuh.

"Brenda!" Lea memekik panik. Dia buru-buru menolong Brenda yang tersungkur di tanah.

Jorge yang melihat Brenda terjatuh, ikut menolong gadis itu. "Brenda!"

"Apa yang terjadi?"

Semua orang nampak terheran-heran dengan kejadian itu. Berbeda dengan Jorge, dia terlihat sangat panik melihat kondisi putrinya seperti itu.

"Brenda, Brenda..." Jorge membawa tubuh Brenda ke dalam pelukannya. Ekspresi lelaki itu sangat khawatir. "Talk to me."

Napas Brenda terputus-putus. "I'm sorry... I'm sorry..."

"Apa yang terjadi dengannya?" Vince bertanya heran sambil bersimpuh di samping Brenda.

"I don't know." Jorge terlihat panik. "Brenda, are you alright?"

Vince mengernyit saat melihat perban di kaki Brenda. Lea tidak sempat mencegah Vince membuka perban itu. Sontak mata Vince membulat saat melihat bekas gigitan Crank di kaki Brenda.

BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang