BattleAva Paige turun dari pesawat Wicked yang ditumpanginya. Beberapa tentara Wicked mengawalnya dengan sangat ketat. Penampilan wanita itu yang serba putih terlihat sangat kontras dengan suasana malam hari di sekitarnya. Ava Paige lantas berjalan mendekati Janson sambil mengedarkan pandangan pada semua anak-anak immune yang berhasil ditangkap oleh lelaki itu.
"Apa ini sudah semua?"
"Hampir semua. Ini akan cukup."
"Hmm... Mulailah memuat mereka."
"Yes, ma'am." Janson mengangguk singkat sebelum kembali menatap anak buahnya. "Ok, kalian sudah dengar! Let's go! Get them on!"
Tentara-tentara Wicked bergerak cepat. Mereka memaksa anak-anak immune untuk masuk ke dalam pesawat yang tadi ditumpangi Ava Paige. Para anak immune itu tidak bisa melawan karena tentara Wicked mengancam mereka dengan senjata.
Ava Paige mendekati Thomas dan Lea yang berada dalam barisan anak-anak immune. Dua bodyguard Ava Paige bergerak cepat membawa dua remaja itu ke hadapan Ava.
"Halo, Thomas. Halo, Lyanna." Ava Paige menyapa Thomas dan Lea bergantian. Ekspresinya sama sekali tidak terbaca. Berbeda dengan Thomas dan Lea yang menatapnya dengan pandangan dingin.
Teresa muncul di tengah-tengah mereka. Gadis itu dikawal oleh seorang tentara Wicked. Ava yang melihat kedatangan Teresa langsung menyambut gadis itu untuk merapat ke sisinya. "Aku senang kau selamat."
Melihat Teresa yang akrab dengan Ava Paige jelas membuat teman-temannya heran. Kecuali Thomas, Lea dan Newt. Mereka memang sudah tahu tentang pengkhianatan gadis itu.
Lea menatap Teresa dengan sangat kesal. Dia sangat menyayangkan keputusan yang telah diambil oleh Teresa. Selama ini dia berpikir bahwa mereka telah bersahabat dekat. Nyatanya Lea memang tidak bisa memahami jalan pikiran Teresa. Dalamnya hati gadis itu tidak pernah bisa dia duga.
"What the hell? Teresa..." Frypan terlihat syok. Dia tidak mengerti kenapa Teresa bisa ada di sisi Ava.
"Tunggu, apa yang terjadi?" tanya Minho heran.
"Dia di pihak mereka." Thomas memandang Teresa dengan tatapan dingin. Teresa sendiri balik menatap Thomas dengan sejuta arti dalam sorot matanya.
"Sejak kapan?"
"Oh, Teresa selalu punya rasa menghargai untuk sesuatu yang lebih baik." Janson datang dan menepuk pundak Teresa pelan. Senyumnya terkembang, seolah tengah mengejek Thomas dan teman-temannya. "Sekali kami mengembalikan ingatannya, ini hanya soal waktu."
"I'm sorry." Teresa menatap teman-temannya satu per satu. "Aku tak punya pilihan. Ini satu-satunya cara. Kita harus menemukan obatnya."
"Dia benar. Ini semua hanya berarti akhir." Ava Paige mencoba membela Teresa. "Kau dulunya mengerti itu, Thomas. Apapun yang kau pikirkan tentang aku, aku bukanlah monster. Aku seorang dokter. Aku sudah bersumpah untuk menemukan obatnya. Tak peduli berapa pun nilainya."
"Bullshit." Lea menyahut cepat. Dia tentu tidak ingin orang-orang termakan omong kosong itu. "Jangan percaya dia. Dia mencoba mencuci otak kalian."
Ava Paige mendaratkan perhatiannya pada Lea. Dia menatap gadis itu dengan tatapan yang melembut. Namun hal itu sama sekali tidak mempengaruhi Lea.
"Lyanna, bukankah kita sudah membuat kesepakatan?" Ava Paige tersenyum tipis. "Sebelum kau kabur, kau memberikan kami sedikit informasi yang kami butuhkan. Karena itu kami berhasil mendapatkan apa yang selama ini mengganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOND |Book 2: Indestructible| (Scorch Trials Fanfiction) [END]
FanfictionPetualangan Lea dan Thomas Sangster memasuki babak baru. Bersama-sama, mereka harus berjuang menghadapi Scorch yang kejam dan mematikan demi kembali ke dunia asli mereka. Maze Runner Trilogy x In Time All characters of Maze Runner belongs to James D...